Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta menyatakan masih terjadi fluktuatif pada warga yang terpapar Covid-19. Bahkan untuk jumlah konfirmasi positif angkanya cenderung naik.
"Hari ini, terjadi
penambahan pada warga yang berstatus terkonfirmasi positif sebanyak 12 orang,
namun ada juga warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh,
satu orang," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Deni
Darmawan, Kamis (24/9/2020).
Menurutnya, secara kumulatif
jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta
terdapat 236 orang dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 179 orang.
Tercatat juga, hingga hari ini, ada 10 orang positif telah meninggal dunia.
"Jumlah konfirmasi positif perhari ini berjumlah 47 orang," ujar
Deni.
Kata Deni, ke-47 warga yang
terkonfirmasi positif tersebut tersebar pada sejumlah kecamatan, diantaranya;
13 orang di Kecamatan Kota, 5 Jatiluhur, 1 Sukatani, 1 Plered, 4 Pasawahan, 1
Tegalwaru, 2 Darangdan, 1 Wanayasa, 6 BBC, 1 Cibatu, 1 Kiarapedes dan 11 orang
di Kecamatan Bungursari.
Gugus Tugas juga tak
henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol
kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai. "Data lainnya juga kami
sampaikan, untuk warga yang berstatus kontak erat jumlahnya bertambah 22 orang,
kini menjadi 141 orang. Dan warga yang berstatus suspek bertambah 6 orang, kini
jumlahnya 33 orang dan probable nihil," tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat
tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan
protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini,
Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis
sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19
pusat juga provinsi.
Deni juga mengatakan, dalam upaya
mempercepat penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta terus
melakukan rapid dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh hasil
tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
Menurutnya, dengan semakin
banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada
warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang
diberikan.
"Mereka akan menjalani
protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani
karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain
itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat
physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai
penularan menjadi lebih efektif," ujarnya.
Dengan kata lain, semakin cepat
pemerintah melakukan swab test secara massal, upaya penanganan akan lebih cepat
dapat dilakukan. Menurut Deni, jumlah warga yang terpapar Covid-19 masih
fluktuatif, angkanya cenderung bertambah. Untuk itu, warga diminta tetap
waspada dan disiplin terhadap protokol kesehatan dalam setiap aktifitas. (*)