Warga Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta kembali harus merasakan keterisolasian. Pasalnya, jalur Lingkar Barat yang selama ini menjadi salah satu akses mobilitas warga, terputus total akibat terjadi pergerakan tanah saat hujan deras yang melanda wilayah ini dua beberapa hari terakhir.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna
Mustika menuturkan, pihaknya telah menerima laporan terkait bencana alam yang
terjadi di beberapa titik di jalur darat penghubung beberapa kecamatan itu.
Dari laporan yang diterima dari dinas terkait, di jalur itu teridentifikasi ada
empat titik yang terdampak pergeseran tanah.
"Tadi pagi, saya sudah cek
ke lokasi. Yang paling parah itu ada di Desa Ciririp. Di titik
ini terdapat jalan kabupaten yang mengalami amblas dan terbelah. Sehingga, pada
saat ini jalur tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan ruda dua dan
empat," ujar Anne di lokasi kejadian, Senin (22/2/2021).
Anne tak memungkiri, jika jalur
tersebut merupakan akses darat alternatif satu-satunya bagi warga Sukasari.
Saat ini, pihaknya sedang mencari solusi yang terbaik. Jangan sampai, kata dia,
warga di sana terisolasi lagi.
"Alhamdulillah, kata Pak
Camat setempat ada jalan alternatif yang bisa dilewati untuk sementara waktu.
Tapi memang, jalur ini baru bisa dilalui kendaraan roda dua saja," jelas
dia.
Anne menuturkan, saat ini
jajarannya sedang mengupayakan supaya jalur alternatif ini bisa dilintasi
kendaraan roda empat juga. Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan bisa
dilakukan peroses pemadatan.
Adapun upaya perbaikan untuk
jalur yang terputus tersebut, saat ini pihaknya masih nunggu assessment dari
lembaga jembatan dan jalan di Pemprov Jabar. Jadi, kalau sekiranya itu
bisa diperbaiki maka pihaknya akan segera melakukan perbaikan.
"Jadi, setelah ada hasil
penelitian tim ahli, kita akan segera memperbaikinya. Sebaliknya, kalau menurut
assessment mereka tidak bisa diperbaiki maka kita akan memilih jalan
alternatif," kata dia.
Terkait pasokan logistik bagi
masyarakat yang terisolasi, kata dia, masih bisa melewati jalur alternatif
parung Banteng Sukamukti yang masuknya melalui Kecamatan Maniis. Sedangkan,
untuk bantuan logistik bagi warga Ciririp dan Kertamanah, pihaknya akan
mengirim melalui jalur Loji, Kabupaten Karawang.
"Kita akan pantau kebutuhan
masyarakat di sini. Saat ini, kami masih menginventarisasi kebutuhan masyarakat
yang terdampak bencana ini," tambah dia.
Anne menambahkan, bencana akibat
pergerakan tanah di wilayahnya bukan hanya terjadi di Kecamatan Sukasari.
Sebelumnya, juga terjadi Pondoksalam dan Pasahawan.
Sementara, Kepala Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu
Wibisono menambahkan, kondisi tanah di sejumlah titik di Jalur Lingkar Barat
memang memiliki karakteristik labil. Sehingga rentan pergerakan tanah saat
diguyur hujan.
“Jalurnya sudah terputus total.
Jadi untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan. Kami sudah berkoordinasi
dengan dinas teknis untuk penanganannya,” jelas dia.
Saat ini, kata dia, jajarannya
telah melakukan berbagai upaya penanggulangan. Salah satunya, mengungsikan
warga ke tempat yang lebih aman. Termasuk, berkoordinasi dengan berbagai pihak
untuk mencari jalur alternatif baru untuk warga, khususnya yang bermukim di
Kecamatan Sukasari. (*)