Warga Purwakarta patut berbangga. Pasalnya, di Waduk Cirata, yang sebagian besar lokasinya masuk wilayah Kabupaten Purwakarta akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 145 Mega Watt (MW).

PLTS Cirata ini, akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara. PLTS dengan total nilai proyek mencapai USD 18,8 miliar dan luasan area 200 Hektar (waduk) dan 9,02 Hektar daratan itu digadang-gadang akan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant dengan kapasitas sebesar 132,5 MW.

PLTS di waduk yang sebagian wilayahnya berlokasi di Kecamatan Maniis dan Tegalwaru itu juga diproyeksikan untuk menambah bauran energi terbarukan PLN. Kebijakan bauran energi terbarukan 23 persen pada 2025 mendatang ini telah diimplementasikan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Dan hal ini akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghasilkan energi baru dan terbarukan sebagaimana yang menjadi target pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Terkait hal itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, PLTS ersebut sebagai penghasil tenaga listriknya terbesar se-Asia Tenggara, sementara lempengan buat tenaga suryanya yang mengapung di atas waduk Cirata dengan luas 200 Ha merupakan lempengan terbesar di dunia  yang ditanam di atas air untuk menghasilkan listrik dari tenaga surya.

Menurutnya, proyek Nasional tersebut, sangat bermanfaat bagi penyediaan tenaga listrik baru serta pembaharuan yang ramah terhadap lingkungan, seperti yang disampaikan oleh pihak CEO yakni masdar, PSME, PJBI, akan memperdayakan tenaga kerja lokal.

"Kita catat pernyataan CEO tersebut dan berkomunikasi dengan Camat Tegalwaru dan Maniis, dan itu akan menekan pengangguran yang ada di Kabupaten Purwakarta," kata Anne, disela peletakan batu pertama pembangunan PLTS tersebut, Kamis (17/12/2020).