Setengah
dari penduduk Indonesia diketahui masih berusia muda. Jika tidak dipersiapkan
dengan baik, para budak ngora tersebut akan menjadi beban negara, bukan menjadi
mesin negara.
Oleh
karena itu, sudah sepatutnya generasi sekarang menyiapkan wadah bagi generasi
penerus dalam melahirkan inovasi dan gagasan. Dengan begitu, Indonesia dapat
menjadi bangsa pemenang. Dalam rangka ikhtiar mempersiapkan wadah bagi
kreatifitas para anak muda tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah
mengalokasi anggaran untuk membuat Gedung Creative Center, salahsatunya di
wilayah Kabupaten Purwakarta.
Berlokasi
di lingkungan Gedung Bakorwil Purwakarta, di Jalan K.K Singawinata. Gubernur
Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil meresmikan Gedung Creative Center Purwakarta,
Jumat 28 Januari 2022. Tempat tersebut nantinya akan difungsikan sebagai tempat
kreatif generasi muda, mulai dari seni dan budaya hingga kuliner yang bisa
menambah nilai ekonomi daerah.
Selain
jajaran Pemprov Jabar, dalam peresmian tersebut juga nampak hadir jajaran
Forkopimda Purwakarta dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika yang mendampingi
Gubernur Jawa Barat.
Ridwan
Kamil atau akrab disapa Kang Emil menyebut Gedung Creative Center dibuat agar
para pelaku industri kreatif yang selama ini berada di ruang-ruang marjinal,
ruang pribadi, hingga ruang sempit, mendapat fasilitas sebuah lahan milik
Pemerintah Provinsi Jabar.
"Creative
Center ini dijadikan tempat untuk mengekspresikan dan mentransformasikan karya
menjadi nilai ekonomi. Rumusnya sederhana, kalau mau pintar berkumpullah dengan
orang pintar. Kalau mau kreatif, bergaulah, berhimpunlah bersama orang kreatif.
Pasti terbawa kreatif," kata Kang Emil. Menurut Kang Emil, kehadiran
gedung berdampingan dengan Kantor Barkorwil ini diharapkan mampu membangkitkan
para pemuda di Purwakarta dan sekitarnya untuk ikut bergabung menjadi kekuatan
ekonomi. "Ingat, ada tiga rumus meraih kesuksesan masa depan, yakni
ekonomi digital, ekonomi hijau dan ketiga kuasai ekonomi kreatif,"
ujarnya.
Ia
juga mengatakan, tempat ini tidak menutup kemungkinan akan direvitalisasi
menjadi tempat wisata sejarah pembangunan Jawa Barat atau Purwakarta,
disediakan tempat makan dan penunjang lainnya. Rencana itu mengingat lokasinya
berada di jantung kota sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat untuk
berwisata. "Dengan begitu pertumbuhan ekonomi akan cepat," kata
Ridwan Kamil.
Ia
juga menitipkan gedung ini agar dikelola oleh anak-anak muda karena pemerintah
hanya memberikan fasilitas untuk peningkatan ekonomi. Kang Emil optimis dalam
jangka waktu dua atau tiga tahun ke depan akan menghasilkan karya-karya yang
membanggakan dari Purwakarta. "Itu harapan kami ke depan," ujar
Ridwan Kamil.
Sementara,
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, untuk aktivasi dan pemanfaatan
Creative Center, Pemda Purwakarta bekerjasama dengan komite ekraft dan
pengembangan inovasi Purwakarta.
"Seperti
yang telah disampaikan oleh pak gubernur, gedung ini akan dikelola oleh komite
ekonomi kreatif Purwakarta yang sudah terbentuk. Sebelumnya, melalui
Disporapbud, kami telah mengukuhkan komite tersebut. Jadi mereka yang akan
mengelola. Saya titip ini harus menjadi tempat yang akan menghasilkan
kreativitas terutama anak muda di Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya,"
ujar Ambu Anne.
Kata
Ambu Anne, hasil pemetaan pelaku ekraft pada tahun 2020, di Kabupaten
Purwakarta, terdapat 175 pelaku ekraft dari 17 sub sektor ekraft.
"Mudah-mudahan dengan fasilitas satu galeri room, enam workshop room, satu
auditorium room dan boothdisplay yang ada digedung tersebut, dapat mewadahi
kreatifitas-kreatifitas para anak muda dan pelaku ekraft di Purwakarta dan
sekitarnya," ujarnya.
Ia
juga mengatakan, Creative Center ini adalah satu manifestasi untuk
mempersiapkan generasi mendatang. Melalui Creative Center ini, diharapkanĀ muncul kreativitas anak muda, usaha-usaha
kreatif ekonomi dan sejenisnya untuk menggerakkan roda ekonomi. Generasi muda
pada saatnya nanti, kata Ambu Anne akan berperan pada masa bonus demografi.
"Mudah-mudahan
bisa kita rawat bersama. Kami percayakan nanti pengelolaannya bukan hanya
pemerintah saja, tetapi berkolaborasi dengan komunitas dan anak-anak muda yang
tergabung dalam sebuah komite," demikian Ambu Anne.(Diskominfo Purwakarta)