25 November 1945 merupakan momentum
bersejarah dimana saat itu para guru di seluruh tanah air yang tergabung dalam
puluhan organisasi dengan paham dan golongan yang berbeda, dengan bersemangat
dan niat mulia bersepakat melebur menjadi satu wadah organisasi yaitu Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI).
Kini, setelah 76 tahun Indonesia
merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan
organisasi ketenagakerjaan yang bersifat independen, unitaristik, dan non
partisan senantiasa terus dijaga, dan melekat dalam dada pengurus, pejuang,
aktivis, dan para guru, pendidik, serta tenaga kependidikan.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta
Anne Ratna Mustika pada acara Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2021 dan Hari
Ulang Tahun Ke-76 PGRI Tingkat Kabupaten Purwakarta, di Prime Plaza Hotel
Purwakarta, Kota Bukit Indah, Bungursari, Selasa 23 November 2021.
Menurut Ambu Anne, begitu ia biasa
disapa, PGRI sebagai rumah besar pendidikan harus terus bergerak, mengabdi, dan
memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman
yang terus berkembang.
"Terima kasih kepada Pemerintah
Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik,
pendidik non-formal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI
pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan
Presiden Nomor 78 tahun 1994. Saya kutip ucapan Bung Karno; Jangan sekali-kali
melupakan sejarah! (Jas Merah)," kata Ambu Anne.
Ia juga mengatakan, tahun ini merupakan
tahun kedua dalam suasana pandemi Covid-19. Penanganan Covid-19 di tanah air
saat ini sudah memungkinkan untuk bersekolah di berbagai penjuru tanah air
kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka secara Terbatas (PTMT).
Pembelajaran kembali dapat dilakukan secara luring maupun bauran dengan
pembelajaran daring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang
ditetapkan.
Menurut Ambu Anne, pemerintah tidak
ingin sekolah-sekolah menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Oleh
karena itu, keselamatan dan kesehatan anak didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan menjadi prioritas utama.
"Diharapkan dengan kembali
dibukanya sekolah, dapat menekan angka learning loss dan meminimalisasi
terjadinya lost generation pada anak didik kita. Selain itu, proses
pembelajaran di masa yang akan datang, serta peran teknologi dan inovasi dalam
pendekatan pembelajaran sangat penting dipahami guru. Kerja sama yang efektif
dengan orang tua menjadi perlu terus ditingkatkan," ujarnya.
Kata dia, pembelajaran penting pasca
Covid-19 adalah peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi. Guru adalah
suri tauladan, kawan belajar, dan pemberi semangat ulung agar bara api anak
didik tetap menyala untuk terus belajar meraih mimpi. Guru juga dituntut
menjadi pembelajar sejati, sehingga kehadiran guru tetap relevan sepanjang
waktu termasuk ketika memasuki era masyarakat 5.0 ini.
"Dalam hal ini, PGRI harus berada
di jajaran paling depan dalam inovasi dan pengembangan teknologi pendidikan
untuk sebaik-baiknya kepentingan peserta didik dalam pengembangan dirinya.
Pengurus dan anggota PGRI di semua tingkatan harus senantiasa bahu membahu
merespon perubahan dengan berbagai kegiatan saling belajar dan saling
memberi," tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa PGRI Kabupaten
Purwakarta harus terus menjaga kemitraan yang strategis dengan Pemerintah
Daerah dan menjadi saluran aspirasi para anggotanya dan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
"Pemerintah Kabupaten Purwakarta
telah memprioritaskan pemberian vaksin bagi para guru, pendidik, tenaga
kependidikan, siswa, dan mahasiswa. Prioritas pemberian vaksin di lingkungan
pendidikan ini, merupakan wujud perhatian dan komitmen Pemerintah pusat dan
Pemerintah daerah tentang pentingnya sektor pendidikan," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Purwakarta terus berikhtiar dalam membangun pendidikan karakter, berbagai
regulasi baik dalam bentuk Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati dan
regulasi lainnya telah diterbitkan sebagai payung hukum implementasi kebijakan
pendidikan di Kabupaten Purwakarta.
"Saat ini, terdapat lima bunga
pendidikan karakter yang terdiri dari Tujuh Poé Atikan Istimewa, pendidikan
keagamaan dan pendalaman kitab-kitab, insersi pendidikan anti korupsi, sekolah
ramah anak dan tatanen di bale atikan yang merupakan program Pemerintah
Kabupaten Purwakarta yang tidak akan memiliki makna dan dampak apapun jika kita
tidak bersinergi," kata dia.
Dan pada akhirnya, Guru sebagai ujung
tombak dan pengarah tombak implementasi kebijakan pendidikan diharapkan adaptif
terhadap berbagai perubahan dan mampu mengelola pembelajaran sesuai
karakteristik, kondisi dan kebutuahan saat ini dan masa yang akan datang.
"Atas nama Pemerintah Daerah
Kabupaten Purwakarta, saya mengucapkan Selamat HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru
Nasional tahun 2021 kepada para guru di Kabupaten Purwakarta, serta
menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, tenaga pendidikan, dan
utamanya guru honorer yang selama ini tidak mengenal mengisi kekosongan formasi
guru dengan mengajar sepenuh hati di sekolah," ujarnya.
Ia juga berharap agar para guru bekerja
dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, menjadi contoh dalam pendidikan
karakter dan jangan mudah meninggalkan ruang kelas. Kualitas pembelajaran
adalah tugas dan tanggung jawab yang harus dipegang teguh para guru, dan
memperjuangkan aspirasi para guru selaku anggota adalah komitmen pengurus.
"Juga kami mohon agar para
pengurus PGRI Kabupaten dan Pengurus Cabang se-Kabupaten Purwakarta untuk
bekerja keras mengawal perjuangan dan aspirasi anggota, menjadikan PGRI sebagai
rumah belajar dan rumah yang nyaman bagi semua anggotanya. PGRI adalah mitra
strategis Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam memajukan pendidikan,
dan menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan dengan arif dan bijaksana agar
tercapai sinergi yang optimal untuk mencapai pendidikan nasional bermutu untuk
Indonesia unggul," kata Ambu Anne.
Guru
Menjadi Elemen Penting
Dalam agenda tersebut, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto kembali mengingatkan hal yang
berkaitan dengan penguatan komitmen bahwa guru merupakan elemen penting dalam
sistem pendidikan nasional. "Kita semua menyadari bahwa tanpa guru kelas-kelas
tidak akan bisa melakukan pembelajaran tanpa pembelajaran anak-anak kita tidak
akan menjadi apa-apa," kata Kang Ipung, begitu karib disapa.
Pada momentum peringatan HGN ini,
pihaknya juga telah memberikan penghargaan kepada para Guru Honorer yang
mengabdi lebih dari 20 tahun, 25 tahun, 24 tahun dan 20 tahun. "Dari mulai
Guru TK, SD sampai SMP, kita kasih penghargaan kasih reward dan selain itu juga
kita nanti akan berupaya memperjuangkan kesejahteraan mereka," kata Doktor
Purwanto.
Dalam kegiatan dengan tetap
memperhatikan penerapan protokol kesehatan tersebut nampak hadir Ketua PGRI
Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Ketua PGRI
Kabupaten Purwakarta, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Penilik/Pengawas Se-Kabupaten
Purwakarta, Kepala TK/SD/SMP/SMA/SMK Se-Kabupaten Purwakarta, Ketua dan
Pengurus PGRI Cabang Se-Kabupaten Purwakarta