Dalam rangka ikhtiar merawat dan melestarikan kekayaan alam serta membangun keseimbangan ekosistem lingkungan serta membangun pembelajaran yang aplikatif, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta lakukan gerakan menanam pohon bambu di halaman seluruh sekolah SD dan SMP di wilayah tersebut.
Gerakan menanam pohon bambu
tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor
522.21/2927/Disdik Tanggal 30 Agustus 2021 tentang Himbauan Penanaman Pohon
Bambu di Satuan Pendidikan.
Kegiatan tersebut dilakukan
secara serentak dilaksanakan pada hari Rabu (8/9), simbolis dilaksanakan dan
dipantau secara virtual.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Purwakarta Dr. Purwanto, M.Pd mengatakan, Indonesia adalah negara kaya raya,
berbagai jenis bambu ada di negara ini. Menurut literatur ada 88 jenis bambu
endemik di indonesia dari 159 spesiesĀ
dan 1250 spesies yg ada di Indonesia.
Bambu-bambu ini harus
dikonservasi dikenalkan pada generasi penerus bangsa. Maka sekolah adalah
lembaga yang paling tepat apalagi di Purwakarta sekarang sedang mengembangkan program
Tatanen di Bale Atikan.
"Program tersebut
berorientasi pada membangun kesadaran ekologis peserta didik agar bisa hidup
secara harmoni dengan seisi bumi," ujar Kang Ipung, begitu ia biasa
disapa.
Dia melanjutkan, bambu juga bagi
budaya Sunda mempunyai filosofi kehidupan bahwa semakin menua semakin merunduk
dan mau melepas segala atribut dirinya dalam menuju kesejatian. Bambu akan
terus melepas kelopak atau baju yang menutupi ruas-ruasnya ketika menua.
"Bambu memiliki multi
manfaat untuk kehidupan selain ekonomis, estetis juga punya fungsi kesehatan.
Bambu mampu memfilter polusi udara menyaring racun-racun yang berbahaya bagi
kehidupan. Sekolah-sekolah akan terasa sejuk dan teduh jika ada pohon bambu di
sekolahnya mencukupi oksigen bagi warga sekolah," demikian Kang Ipung. (*)