Kepala Bidang Pariwisata pada
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten
Purwakarta, Acep Yulimulya berpendapat, sektor pariwisata bisa menjadi
salah satu andalan untuk pemulihan dan pendongkrak perekonomian
masyarakat di masa pandemi.
Menurutnya, pembukaan destinasi
wisata bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi. Dengan kata
lain, dengan dioperasikannya kawasan wisata, bukan berarti bagian dari masalah
di masa pandemi ini.
"Sebenarnya, dengan
dibukanya kembali kawasan wisata, itu bisa menjadi bagian dari pemulihan
ekonomi sesuai yang diamanatkan Kepres nomor 82 tahun 2020 tentang percepatan
pemulihan ekonomi," kata Acep, Rabu (10/3/2021).
Namun demikian, tentunya
pembukaan pariwisata di tengah pandemi ini harus tetap mengacu pada protokol
kesehatan sesuai arahan pemerintah. Dalam hal ini, pengelola pariwisata pun
didorong untuk mendapat sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan.
Acep menjelaskan, saat ini
di wilayahnya tercatat ada 62 destinasi wisata.
Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya merupakan lokasi wisata alam
dan buatan. Selebihnya, itu wisata religi, edukasi dan kuliner. Di masa pandemi
ini, kata dia, hanya 50 persennya saja yang beroperasi.
Ia juga menyadari, mewabahnya
Covid-19 ini memaksa para pengelola wisata untu menghentikan sementara
operasionalnya. Dengan kondisi ini, pihaknya merasakan betul bagaimana perekonomian
masyarakat menjadi lesu.
Acep menambahkan, sejauh ini
jajarannya terus berjibaku untuk membangun kekuatan di sektor pariwisata. Salah
satu upayanya, yakni dengan mendorong masyarakat supaya lebih peka menggali
potensi ekonomi di sektor wisata yang ada di wilayah mereka.
"Sejauh ini, potensi ekonomi
dari pengembangan wisata cukup menjanjikan. Nah, potensi-potensi ini harus
dikelola dengan maksimal, baik oleh pemerintah desa maupun masyarakat sekitar.
Tugas kami sendiri, tak lain dengan mendorong supaya lebih berkembang,"
kata dia.
Menurut dia, jika sektor wisata
ini bisa dikelola secara maksimal, dipastikan akan berimplikasi terhadap
perekonomian warga di desa itu sendiri. Untuk itu, sambung dia, pihaknya akan
terus berupaya membantu mendorong supaya masyarakat bisa mengembangkan seluruh
potensi agro bisnis di sektor wisata itu.
Adapun upaya yang selama ini
telah dilakukannya, kata dia, salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan
pembinaan langsung ke masyarakat. Dalam sosialisasi ini, masyarakat didorong
untuk lebih kreatif. Misalnya, dalam hal pengembangan ekonomi kreatifnya.
Karena, pihaknya meyakini dengan memaksimalkan
peran serta pemerintahan desa dan masyarakat dipastikan akan berdampak pada
peningkatan roda perekonomian masyarakatnya. Sehingga, secara otomatis
perputaran uang di desa tersebut juga akan semakin masif. "Dari wisata,
itu akan melahirkan ekonomi kreatif di masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan
masyarakat pun dipastikan meningkat," demikian Acep. (Diskominfo)