Pada akhir tahun 2020 lalu ada dua Jabatan Pimpinan Tertinggi (JPT) pratama di lingkungan Pemkab Purwakarta yang kosong. Yakni, jabatan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian dan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Atas dasar itu, pemerintah daerah
melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
setempat, kembali menyelenggarakan lelang jabatan (Open Bidding) untuk
menduduki dua JPT pratama yang kosong tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber
Daya Manusia, pada BKSDM Kabupaten Purwakarta, Dadi Sadali menuturkan, proses
penyelenggaran open bidding ini telah berlangsung sejak awal tahun lalu. Sejak
pendaftarannya dibuka pada 14 Januari itu, tercatat ada 10 peserta yang
melamar.
"Secara administrasi, ke 10
pendaftar ini telah lolos seleksi. Adapun dari 10 pendaftar ini, ada juga yang
melamar untuk dua JPT," ujar Dadi, di sela-sela kegiatan open bidding tahap
akhir, Senin (15/2/2021).
Dadi menjelaskan, proses
penyelenggaraan lelang jabatan ini telah memasuki tahap uji makalah dan
wawancara. Setelah sebelumnya, para peserta ini mengikuti uji
kompetensi/assesment pada 4 Februari lalu.
"Kalau tahapan-tahapannya,
sudah berlangsung sejak Januari kemarin. Dari mulai seleksi, uji kompetensi
hingga assesment. Untuk saat ini, sudah masuk proses tes akhir. Tes tersebut,
berlangsung satu hari ini," tuturnya.
Dadi menjelaskan, pelaksanaan
open bidding atau lelang jabatan ini mengacu pada Undang-undang nomor 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan peraturan pemerintah (PP) nomor 11 tahun
2017 tentang menejemen pegawai negeri sipil (PNS).
Dadi menambahkan, dalam proses
Assesment (penilaian) beberapa waktu lalu, pihaknya melibatkan tim dari
Kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat. Sedangkan, untuk uji makalah dan tahap
wawancara ini, pihaknya melibatkan tim yang terdiri dari akademisi, profesional
dan pemerintahan.
"Untuk panitia pelaksana
atau penguji, dari internal pemerintahan ada dua orang. Yakni, Pak Sekda sama
Kepala BKPSDM. Untuk profesional, kami melibatkan akademisi dari Unpad,"
tambah dia.
Sementara itu, dalam tes akhir
open bidding ini Pemkab Purwakarta membuatnya sedikit berbeda dari biasanya.
Mungkin, sebelumnya ujian tersebut dibuat tertutup. Namun, kali ini dibuat
terbuka. Sehingga, proses ujian ini bisa disaksikan bersama-sama.
Sementara, Bupati Purwakarta,
Anne Ratna Mustika menuturkan, pihaknya sengaja meminta supaya ujian tersebut
dibuat terbuka. Alasannya, untuk memastikan transparansi proses ujian tersebut.
Dalam hal ini, pihaknya pun sekaligus ingin memastikan langsung seperti apa
kualitas para peserta yang akan bersaing untuk merebutkan dua jabatan ini.
"Tadi kami nonton bareng
proses ujiannya di sebuah layar. Kalau ujiannya, tetap dilakukan di satu ruang
tertutup. Sedangkan, kami dengan pejabat pemerintahan lainnya, nonton bareng di
ruang lainnya melalui siaran langsung," ujar Anne.
Tujuan lainnya, ia juga ingin
melihat langsung tes tersebut, karena dirinya ingin mendengar komitmen dari
masing-masing peserta jika salah satu dari mereka menduduki jabatan yang kosong
ini. Karena, menurutnya, sebagai calon pejabat tinggi, mereka harus benar-benar
mumpuni di bidangnya. "Kita ingin cari yang terbaik dari yang terbaik di
bidangnya," demikian Ambu Anne. (*)