Musim hujan yang sudah mulai intens turun di wilayah Purwakarta membuat Pemerintah Kabupaten Purwakarta siap siaga mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, terutama terkait bencana banjir dan longsor.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna
Mustika mengaku Pemkab Purwakarta telah melakukan langkah antisipasi dengan
berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam masalah kebencanaan.
Menurutnya, ada beberapa titik yang telah dipetakan sesuai mitigasi melalui
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Purwakarta.
"Kami sudah petakan
mana-mana saja wilayah yang rawan banjir dan wilayah mana saja yang memang
rawan terjadinya bencana longsor," katanya, di Purwakarta, Selasa
(12/1/2021).
Adapun wilayah kecamatan yang
masuk dalam rawan banjir, Anne menyebut ada di Kecamatan Purwakarta dan
sekitarnya. Sementara bencana longsor, kata Anne Ratna berada di daerah dengan
dataran tinggi, seperti Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Wanayasa
dan Kecamatan Bojong.
"Wilayah-wilayah yang rawan
bencana itu sudah kami buatkan posko yang sama dengan posko pandemi Covid-19.
Jadi, masih dalam satu satgas," kata Ambu Anne Ratna.
Menurutnya, permasalahan
kebencanaan pun sudah mulai dirasakan di Purwakarta, seperti yang terbaru ialah
adanya bencana banjir di wilayah Kampung Selaeurih, Desa Bunder, Kecamatan
Jatiluhur, yang merendam sebanyak tiga rumah lantaran longsoran tanah yang
menyumbat saluran air sehingga meluap ke pemukiman warga.
Belum lagi, permasalahan banjir
cileuncang kerap terjadi di sekitar perkotaan Purwakarta, semisal di sekitar
Taman Air Mancur Sri Baduga (Situ Buleud) hingga ke wilayah Munjuljaya.
Berdasarkan data dari Diskar PB Purwakarta, sepanjang 2020 bencana longsor
berada di posisi dua terbanyak setelah kebakaran yang terjadi di Purwakarta
dengan persentase 33 persen. (*)