Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta menyatakan masih terjadi fluktuatif pada warga yang terpapar Covid-19. Untuk angka konfirmasi positif trendnya masih menunjukan kenaikan.
"Hari ini, terjadi
penambahan pada warga yang berstatus terkonfirmasi positif sebanyak 5 orang dan
1 orang dinyatakan meninggal dunia," kata Juru Bicara GTPP Covid-19
Kabupaten Purwakarta, dr. Deni Darmawan, Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, secara kumulatif
jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta
terdapat 376 orang dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 280 orang.
Tercatat juga, hingga hari ini jumlah orang positif telah meninggal dunia ada
17 orang. "Jumlah konfirmasi positif perhari ini berjumlah 80 orang,"
ujar dr Deni.
Gugus Tugas juga tak
henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol
kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai. "Data lainnya juga kami
sampaikan, untuk warga yang berstatus kontak erat jumlahnya berkurang 32 orang,
kini jumlahnya menjadi 399 orang. Dan warga yang berstatus suspek jumlahnya
berkurang 11 orang, kini jumlahnya menjadi 41 orang dan probable nihil,"
tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat
tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan
protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini,
dr Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen
klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim
Covid-19 pusat juga provinsi.
Dokter Deni juga mengatakan,
dalam upaya mempercepat penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta
terus melakukan rapid dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh
hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
Menurutnya, dengan semakin
banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada
warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang
diberikan.
"Mereka akan menjalani
protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani
karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain
itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat
physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai
penularan menjadi lebih efektif," ujarnya.
Dengan kata lain, semakin cepat
pemerintah melakukan swab test secara massal, upaya penanganan akan lebih cepat
dapat dilakukan. Menurut dr Deni, jumlah warga yang terpapar Covid-19 masih
fluktuatif, angkanya cenderung bertambah. Untuk itu, warga diminta tetap
waspada dan disiplin terhadap protokol kesehatan dalam setiap aktifitas. (*)