Setelah melakukan penutupan sejumlah lokasi galian tanah merah di Kecamatan Sukatani dan Cibatu. Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan jajarannya merangsek melakukan penertiban galian tanah merah yang dianggap liar di wilayah Kecamatan Babakan Cikao.
Kerusakan lingkungan akibat
galian tanah merah yang berlokasi di Desa Mulyamekar, Babakan Cikao itu sudah
sangat memprihatinkan.
Menindaklanjuti laporan berkaitan
dengan kerusakan lingkungan tersebut, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika
mengajak sejumlah OPD terkait termasuk didalamnya Dinas Lingkungan Hidup,
DMPTSP, Satpol PP, Dishub, Camat BBC dan Kepala Desa setempat melakukan sidak
ke lokasi galian di Desa Mulyamekar, Minggu (12/7/2020).
Di lokasi galian, nampak sejumlah
kendaraan bertonase besar yang sedang parkir akan mengisi tanah merah diusir
oleh Anne untuk meninggalkan lokasi galian.
"Pak kasatpol pp tolong itu
mobil suruh keluar semuanya," kata Anne dengan nada tinggi, memerintahkan
jajarannya untuk mengusir mobil pengangkut tanah merah.
Anne juga tampak naik pitam saat
melihat kondisi tambang galian tanah merah yang dinilainya sudah sangat merusak
lingkungan. "Ya Allah itu tingali
mani kawas kitu, asa hayang cerik gogowakan ningalina ge. Kumaha lamun usum
hujan, itu imah nu di luhur bisa-bisa kawaba longsor (ya Allah itu lihat
sampai seperti itu, liat kondisi seperti ini jadi pengen nangis histeris,"
ujar Anne menggunakan bahasa sunda, sambil menunjuk tebing yang cukup tinggi
akibat tanah merahnya diambil.
Kemarahan Anne beralasan, karena
saat melihat lokasi galian tanah merah telah menjadi tebing yang tinggi dan
terjal. Terlebih lagi, diatas ada beberapa rumah warga yang berbatasan langsung
dengan tebing yang dikeruk tanahnya oleh pengusaha galian.
"Semua alat berat yang ada
disini juga keluarkan, tidak ada satupun ada alat berat di sini," kata Anne,
sambil menahan emosi.
Lokasi tambang galian tanah merah
tersebut memang dekat dengan jalan tol, sehingga tanah yang diperlukan untuk
pengurugan proyek di jalan tol lebih mudah dan lebih dekat. Dilokasi itu ada
sekitar 8 mobil dump truk yang sedang terparkir bersiap di isi oleh tanah
merah, sementara untuk alat berat berjumlah 11 unit. (*)