KPK terus mensupervisi progress pembangunan di Kabupaten Purwakarta dengan mengoptimalkan e planning, e budgeting dan pokir di Pemkab Purwakarta. 

Langkah KPK disambut dengan baik oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, bahkan akan menggandeng KPK dalam mewujudkan supervisi tersebut.

"Kita akan menggandeng KPK, terutama ada dua hal yang menjadi perhatian perencanaan dan budgeting penganggaran di 2020 kita percepat pelaksanaannya," ujar Anne di Kantor Bupati Purwakarta, Jl. Gandanegara No. 25. Kamis (11/7/2019).

Anne mengatakan sebelum dirinya menjabat, Pemkab Purwakarta sudah melaksanakan arahan dari KPK. Bahkan kedatangan ke Purwakarta adalah untuk menegaskan indikator - indikator yang sudah ditetapkan sebelumnya.

"Sebelum saya menjabat, pemkab sudah terus berkomunikasi dengan KPK, dan hari ini penegasan indikator - indikator yang sebelumnya sudah ditetapkan," kata Anne.

Selain itu ada beberapa bahasan dalam hasil pertemuan dengan pihak KPK, diantaranya E-Planning, E-Budgeting, Pokir dan mutasi pejabat yang menjadi salah satu perhatian Anne, terutama untuk OPD - OPD.

"Kalau yang perencanaan anggaran 2020 itu kita sudah perencanaannya akan menggunakan E-Planning. Termasuk pokir, untuk pokir dewan sesuai dengan perundang undangan yang berlaku. Tetapi kalau pokir itu bertentangan dengan RPJMD bupati maka sistem akan menolak dengan sendirinya," jelas Anne.

Khusus untuk pokir sendiri, Anne mengapresiasi langkah KPK, terutama ketika membahas masalah pokir, menurutnya hal tersebut bisa mencegah hal - hal yang tidak diinginkan.

"Apalagi tadi kata pihak KPK, menjelaskan pokir itu hanya pokok pikiran artinya hanya sebatas menyampaikan aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi hanya perantara masyarakat sehingga tidak akan ada lagi istilah bagi - bagi jatah," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu (10/7) Pemkab Purwakarta menerima kedatangan divisi pencegahan dari KPK, kedatangan Komisi Pemberantas Korupsi tersebut langsung diterima oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Bale Nagri Purwakarta. (*)