Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta. Terutama untuk warga usia produktif terus dilakukan penyisiran hal tersebut untuk mencari warga yang belum bekerja, untuk dijadikan tenaga kerja mandiri (TKM).

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans‎ Kabupaten Purwakarta, Tuti Gantini menuturkan, sebenarnya minat warga untuk mengikuti program TKM ini cukup tinggi. Akan tetapi pihaknya terbentur kuota yang diberikan oleh pusat melalui kementerian terkait hanya untuk 20 orang saja.

"Warga yang mengikuti program TKM, akan dididik supaya produktif dan mandiri. Misalnya, menjahit, beternak, dan lainnya,sehingga mereka tetap produktif," ujar Tuti ketika ditemui di Purwakarta, Kamis (13/6/2019).

Tuti menjelaskan, di 2019 program TKM ada 5 desa yang warganya mengikuti program tersebut salah satunya warga di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegalwaru. 

"Masing-masing desa itu jatahnya 20 orang. Selain pelatihan, mereka juga diberi bantuan untuk alat praktek. Jadi, yang minatnya menjahit, kami kasih mesih jahit. Yang berternak, kami kasih domba," jelas dia.

Tak hanya itu, sambung dia, selama pelatihan ini para peserta juga akan diberi bekal uang saku, termasuk makan-minum. Untuk pelatihan pun menurut Tuti berlangsung selama 3 hari.

Menurut Tuti, di tahun ini program TKM masih berlanjut. Pihaknya berharap, kuota bantuan untuk Purwakarta bertambah. Supaya, angka pengangguran di wilayah ini bisa diminimalisasi dan berganti dengan warga yang produktif dan memiliki penghasilan sendiri.

"Tujuan utama program ini untuk meningkatkan taraf ekonomi. Makanya, sasaran dari program ini yakni mereka yang masih usia produktif, antara 19-29 tahun," tambah dia.‎ (*)