Kabupaten Purwakarta terus menggenjot produktifitas padi organik, bahkan melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispapertan) Kabupaten Purwakarta terus memperluas lahan untuk pengembangan pertanian organik.

Bahkan hasil kerja keras tersebut nampaknya membawa hasil postif, seperti dikatakan oleh salah seorang Ketua Kelompok Tani Budidaya padi organik, Adang ketika melaksanakan panen raya padi organik di Desa Nagrak, Purwakarta beberapa waktu yang lalu.

Dengan jumlah anggota  60 orang  kelompok taninya merasa  senang melakukan  budi daya padi organik   karena  selain  produktivitas  cukup tinggi   produktivitas  6.27  ton per Ha juga rasa beras organik dirasakan lebih nikmat.

"Kami memiliki keyakinan  dengan pengembangan  padi organik  petani  akan mendapatkan  berbagai keuntungan  selain  biaya produksi lebih efisien   gabahnya juga  sudah banyak yang  yang berminat  dengan  harga  lebih  tinggi," Kata Adang.

Apalagi, saat ini pasar untuk beras organik sudah terbuka lebar. Salah satunya, melalui kemitraan dengan Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta. Jadi, konsumen beras organik ini selalu ada. Bahkan, permintaannya cukup tinggi.

Sedangkan menurut Kepala Dinas  Dinas Pangan dan Pertanian (Dispapertan) Kabupaten Purwakarta Agus R Suherlan, ketika ditemui di Purwakarta, Jumat (5/4/2019). Mengungkapkan bahwa panen yang dilaksanakan di desa nagrak beberapa waktu lalu merupakan varietas  inpari 32  dimana bibit tersebut merupakan program dari Pemkab melalui APBD 2018.

"Varietas 32 dengan umur tanaman  sekitar 115 hari ," ujar Agus.

Program bantuan  pengembangan padi organik  di 2018,  untuk lahan seluas  65 Ha  berupa APO.  Benih Pupuk  dan pestisida nabati dan secara  total  pertanaman  budidaya padi organik  sekitar  165  Ha.

Tujuan pengembangan  padi organik  di kabupaten purwakarta  selain ditujukan  untuk menyediakan kualitas  beras  sehat   juga  untuk menyediakan beras yang memiliki  nilai ekonomis tinggi bahkan pihaknya menargetkan Purwakarta bisa menjadi salah satu sentra penghasil padi organik.

"Dengan komitmen kelompok yang tinggi untuk berorientasi koorporasi sehingga pendapatan petani  menjadi  lebih  tinggi, selain itu bisa menjasi salah satu sentra penghasil padi organik," kata dia.

Pemerintah terus mendorong peningkatan luas areal padi organik. Termasuk, di Kabupaten Purwakarta. Targetnya, sampai akhir 2019 ini, ada 1.000 hektare sawah organik yang tersebar di beberapa kecamatan. Terutama, yang memiliki sumber mata air alami, dan belum tercemar limbah.

Selama 2018 kemarin, ada 65 hektare sawah organik baru. Sawah tersebut, terus dipantau dan diawasi. Serta, mulai dari bibit, obat-obatan nabati dan pupuk, mendapat bantuan dari pemerintah. (*)