PURWAKARTA – Masa jabatan Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta akan berakhir pada Maret 2018. Namun, sebelum sampai pada bulan Maret, salah satu kader terbaik Nahdhatul Ulama tersebut harus sudah meletakan jabatannya. Pasalnya, ia diketahui maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat sebagai calon Wakil Gubernur.

Jelang penetapan calon oleh KPU Jawa Barat pada 12 Februari 2018 mendatang, Dedi tampak berpamitan kepada jajaran PTT dan THL. Para pegawai tersebut berasal dari Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Lingkungan Hidup.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi meminta maaf kepada seluruh pegawai karena belum bisa mensejahterakan. Meski begitu, kata dia, pemimpin boleh berganti tetapi pembangunan harus terus dilanjutkan.

“Saya minta maaf selama bertugas belum bisa mensejahterakan para pegawai. Pemimpin boleh berganti tetapi pembangunan harus tetap berjalan dan terus meningkat,” katanya, Jum’at (26/1) di Bale Sawala Yudhistira, Purwakarta.

Dedi juga meminta kepada para Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Tenaga Harian Lepas (THL) untuk merawat hasil pembangunan. Kepada siapapun kelak penggantinya, Dedi juga meminta hal yang sama.

“Saya meminta kepada petugas kebersihan agar selalu merawat hasil pembangunan. Ikhtiar kita menjadikan Purwakarta seperti sekarang ini sudah tercapai,” katanya.

Jadi Kabupaten Pariwisata

Salah satu dari banyak capaian yang sudah berhasil diraih menurut Dedi adalah Purwakarta kini menjadi daerah tujuan wisata berbasis kultur. Puluhan ribu orang setiap akhir pekan tercatat mengunjungi Purwakarta yang terkenal dengan air mancur terbesar di Asia Tenggara itu.

Selain itu, landmark tata kota menjadi andalan tersendiri bagi kabupaten yang menerapkan falsafah kesundaan sebagai basis utama penyokong pembangunan.

“Hasilnya sudah terasa. Banyak orang yang menghabiskan liburan di Purwakarta. Inilah ke depan yang harus terus kita tingkatkan,” tandasnya.

Kesan mendalam terhadap Dedi Mulyadi dialami oleh salah seorang tukang sapu, Abah Adang (65). Kakek tua yang bertugas sebagai Pasapon di Kecamatan Bungursari itu mengucapkan terima kasih kepada Dedi. Sejak Dedi menjabat, gaji THL melonjak beberapa kali lipat dari hanya Rp500 ribu menjadi Rp2 Juta.

“Alhamdulillah, sekarang honornya Rp2 Juta,” singkatnya. (*)