PURWAKARTA - Sejumlah komoditas unggulan hasil pertanian terus dikembangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta untuk mendorong pergerakan roda perekonomian wilayah pedesaan. 

Pengembangan komoditas unggulan hasil pertanian akan disebar di sejumlah wilayah pedesaaan dengan melibatkan kalangan petani setempat.

"Pemetaan terhadap sejumlah wilayah telah ditempuh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta untuk ditetapkan sebagai lokasi pengembangan komoditas ungggulan hasil pertanian," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono, Rabu, 17 Juli 2024.

Data Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta menyebutkan, sebanyak tujuh komoditas pertanian yang dikembangkan menjadi komoditas unggulan meliputi buah durian, buah rambutan, buah melon, pisang, bawang merah, tomat, dan kacang panjang.

"Pengembangan itu menyusul kesuksesan komoditas buah Manggis Wanayasa yang telah berhasil menembus pasar nasional dan internasional," kata Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan.

Midan mengatakan, ratusan hektar areal pertanian sudah disiapkan untuk mengembangkan komoditas-komoditas tersebut. Untuk komoditas buah durian, pengembangan akan disebar di desa-desa di 11 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Pondoksalam, Cibatu, Wanayasa, Bungursari, Campaka, Pasawahan, Sukasari, Plered, Tegalwaru, Purwakarta dan Kecamatan Darangdan.

Komoditas buah rambutan akan dikembangkan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cibatu, Campaka, Bungursari, Babakancikao dan Kecamatan Purwakarta.

Komoditas pisang akan dikembangkan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Bojong, Sukasari, Maniis, Kiarapedes dan Kecamatan Pondoksalam.

Pengembangan komoditas unggulan cabe dan tomat akan dilakukan di empat kecamatan yakni Kecamatan Bojong, Darangdan, Wanayasa dan Kecamatan Kiarapedes.

Komoditas kacang panjang dikembangkan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Campaka, Cibatu dan Kecamatan Bungursari.

Komoditas bawang merah dikembangkan di Kecamatan Bojong dan Kecamatan Kiarapedes. Sementara komoditas buah melon dikembangkan di Kecamatan Campaka.


Satu Desa Satu Produk Unggulan

Midan mengatakan, pengembangan komoditas unggulan hasil pertanian itu sekaligus menindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Bupati Benni Irwan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Norman Nugraha, yang mendorong agar setiap desa di Purwakarta memiliki minimal satu produk komoditas unggulan.

"Jika setiap satu desa minimal punya satu produk unggulan hasil pertanian, itu bisa mendorong pergerakan ekonomi desa. Pergerakan ekonomi desa akan menggerakan roda perekonomian daerah dalam hal ini Kabupaten Purwakarta," kata Midan.

Midan juga optimis jika produk unggulan di setiap desa nantinya tidak hanya bertumpu pada satu komoditas saja. 

"Jika sudah ada satu produk unggulan, itu bisa memicu lahirnya produk unggulan lainnya. Itu akan membuka peluang setiap desa punya produk unggulan lebih dari satu. Itu akan berdampak besar bagi pengembangan ekonomi desa," kata Midan.

Menurut Midan, keberhasilan suatu desa dalam mengelola potensi dan sumber dayanya akan merambah ke berbagai sektor. Semua potensi itu akan merangsang lahirnya peluang kerja bagi masyarakat desa.

"Keberhasilan mengolah potensi desa akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan tenaga kerja. Artinya peluang kerja di desa juga sangat terbuka lebar. Bagi angkat kerja dan kalangan generasi muda, itu peluang agar mereka bisa bekerja tanpa perlu pergi urbanisasi ke kota," kata Sri Jaya Midan. (Diskominfo Purwakarta)