Berdasarkan hasil mitigasi bersama Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (BPVMBG) pada bencana longsor yang terjadi di Gunung Anaga Desa
Cisarua dan Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru. Penjabat Bupati Purwakarta,
Benni Irwan menaikan status kondisi tersebut dari siaga darurat menjadi tanggap
darurat.
Status tanggap darurat adalah keadaan ketika ancaman bencana benar-benar
terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan sekelompok orang atau
masyarakat.
Oleh karena itu, jajaran Pemkab Purwakarta akan terus mengupayakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian
dan pemulihan sarana prasarana.
Benni juga mengimbau agar warga yang terdampak bencana agar tidak kembali
dulu ke rumah yang terkena dampak. "Kita juga mendapatkan pemaparan
BPVMBG. Dalam paparan tersebut diurai tentang kondisi sekarang dan potensi
kondisi di wilayah itu dan longsor di wilayah yang lain," kata Benni
Irwan, di Aula Janaka, Rabu 17 Januari 2024.
Dalam kesimpulannya Benni Irwan juga menambahkan jika intensitas hujan
tinggi atau sama dengan hujan yang terjadi di tanggal 4 Januari lalu maka akan
potensi terjadi longsor susulan terutama di wilayah yang longsor saat ini yaitu
di sekitar Desa Sukamulya, ada di zona kuning. Jika hujannya kuat diperkirakan
akan terjadi longsor susulan yang kemungkinan potensinya lebih besar dampaknya
daripada yang sekarang.
"Sementara untuk di Pasir Muncang berdasarkan observasi yang
dilakukan, jika hujannya besar intensitasnya atau sama seperti dengan hujan
yang lalu, di Pasir Muncang itu juga akan potensi longsor baru," ujar
Benni.
Ia menyampaikan rekomendasi untuk masyarakat setempat. Pertama agar semua
pihak meningkatkan kewaspadaan, hal tersebut disampaikan kepada Kades, Camat
dan perwakilan masyarakat agar selalu saling mengingatkan.
Berikutnya di lokasi wilayah zona kuning yang berdasarkan observasi
tersebut agar direkomendasikan agar dibahas soal relokasi permanen. Sementara
di tempat relokasi sementara ini pihaknya Ingin memastikan seluruh masyarakat
yang ada di wilayah lokasi zona kuning agar tidak berada di wilayah tersebut.
"Kita persilakan ke pengungsian atau ke tempat lain yang lebih aman.
Jika masih ada yang masih di sana atau yang masih sering ke lokasi bencana agar
terus diingatkan," kata Benni.
Berdasarkan rekomendasi tersebut ia berharap warga juga bisa melihat
situasi jika potensi hujan tinggi maka segera kembali ke pengungsian atau ke
tempat yang lebih aman.
"Jumlah KK di wilayah zona kuning terdapat 210 KK dengan rincian Desa
Sukamulya 142 KK, dan desa Cisarua 68 KK, berdasarkan usulan dari perwakilan
masyarakat dan pemerintah desa kami akan mengkaji ulang tentang status dengan
status yang telah di tingkatkan menjadi tanggap tersebut, sementara upaya lebih
lanjut akan melakukan intervensi seperti menyiapkan lokasi atau hunian
sementara yang lebih representative untuk masyarakat di pengungsian," kata
Benni.
Benni Irwan menambahkan, setelah status tersebut ditetapkan sesuai dengan
aturan, tentu ada tahapan-tahapan yang bisa dilakukan sesuai dengan status
tersebut. "Kita akan komunikasi lebih intens dengan BPBD Provinsi kita
juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan BNPB, karena perlu dukungan penuh
support dari kedua lembaga tersebut. Kondisi seperti ini tentunya kita semua
juga sangat mengharapkan bantuan dukungan dari berbagai pihak," demikian
Benni Irwan. (Diskominfo)