Jika
anda berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, bersiap-siaplah anda
enggan pulang karena terpesona dengan
keindahan alamnya, tertarik menikmati produk-produk kulinernya serta terpikat dengan produk-produk seni budaya dan
berbagai produk seni kerajinannya.
Ya,
Purwakarta memang istimewa. Destinasi wisatanya mampu memukau siapapun
yang datang ke Purwakarta. Datang
berwisata ke Purwakarta akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dan
wisatawan akan selalu terkenang hingga ingin datang kembali.
"Destinasi
wisata Purwakarta memang istimewa. Kami akan terus berbenah dan meningkatkan
kualitas berbagai destinasi wisata yang ada, sehingga bisa memanjakan para
wisatawan. Kami ingin para wisatawan yang datang ke Purwakarta merasa berada
dirumah sendiri yang indah dan nyaman," kata Bupati Anne Ratna Mustika,
kemarin di Purwakarta.
Kabupaten
Purwakarta memang dikenal sebagai salah satu daerah destinasi utama pariwisata
di Jawa Barat. Menurut Bupati Anne, saat ini Kabupaten Purwakarta sedikitnya memiliki
62 destinasi wisata, 30 diantaranya wisata alam dan buatan. Selebihnya meliputi
wisata kuliner, religi dan edukasi. "Kita punya keanekaragaman destinasi
wisata yang luar biasa. Itu bisa menjadi modal luar biasa untuk membangun
Purwakarta dan menyejahterakan masyarakat," kata Bupati yang akrab
dipanggil Ambu Anne tersebut.
Sebagai
daerah yang lokasinya strategis karena di apit oleh dua Ibu Kota, kota besar
seperti Bandung dan DKI Jakarta, Kabupaten Purwakarta memiliki geografis dengan
panorama alam yang indah nan menyejukan mata.
Dengan
ditopang oleh infrastruktur jalan yang baik menuju tempat wisata, beberapa
tempat wisata yang cocok di kunjungi sambil menunggu waktu berbuka puasa atau
berakhir pekan bersama keluarga.
Cocok
untuk Puasa dan Lebaran
Khusus
selama bulan puasa hinggga lebaran mendatang, tercatat sejumlah destinasi
wisata di Purwakarta yang sangatlah perlu dipertimbangkan untuk dikunjungi.
Ada
Jalur Lingkar Timur Purwakarta yang dibangun sejak 2019 lalu, yang
menghubungkan Kecamatan Cibatu, Campaka, dan Bungursari terkoneksi dengan
wilayah selatan Purwakarta seperti Kiarapedes, Wanayasa dan Pondoksalam, selain
mempercepat mobilisasi antar warga karena harus memutar ke pusat kota
Purwakarta, juga telah menumbuhkan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Lalu,
ada daerah wisata Lingkar Selatan yang sayang sekali dilewatkan ketika
berkunjung ke Purwakarta yakni, Bukit Cinta, Kebon Ambu dan Ujung Aspal.
Bukit
Cinta Wanawali atau yang lebih akrab bagi warga sekitar adalah Tacin (Tanjakan
Cinta) sebutan tersebut disematkan karena terdapat pada lokasi dengan kontur
tanah yang menajak menyerupai perbukitan dan memiliki suasana sejuk. Bukit
cinta mengandung filosofi yang dalam, jika merunut pada nama desanya yaitu Wana
(hutan) dan Wali (pelindung) dapat disimpulkan menjadi hutan pelindung desa.
Bukit
cinta terletak di Desa Wanawali Kecamatan Cibatu, tempat wisata yang di kelola
oleh unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Lokasinya cukup tersembunyi
bebas dari kebisingan kendaraan dan industri. Sejauh mata memandang, pariwisata
tersebut menyajikan keindahan alam hutan jati dan perkebunan pertanian di atas
bukit. Suasana yang sejuk nan asri menjadikan wisata ini ramai didatangi untuk
ngabuburit, apa lagi saat akhir pekan. Wisatawan selalu ramai berwisata di
daerah tersebut.
Selain
menawarkan keindahan panorama alam, daerah tersebut juga menawarkan berbagai
prodak UMKM setempat sebagai oleh-oleh. Seperti kripik singkong, kripik pisang
dan yang menarik yakni makanan tradisional seperti Bala-bala (bakwan) dari buah
pepaya.
Bergeser
sedikit, ada yang namanya Ujung Aspal Purwakarta terletak di kawasan hutan
pinus yang dikelola oleh Perhutani, alamatnya berada di Desa Pusaka Mulya,
Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta.
Suasana
hutan pinus yang asri di Ujung Aspal Wanayasa memang menawan hati. Pemandangan
deretan pinus tinggi tampak mempesona sekaligus meneduhkan mata dan pikiran.
Tidak heran jika tempat ini juga jadi primadona sebagai lokasi berfoto. Spot
foto favorit wisatawan adalah jembatan gantung. Jembatan ini terhubung dari
pohon ke pohon dan berada di lereng yang menghadap langsung ke arah daratan
Kabupaten Purwakarta.
Ujung
Aspal berada di bawah kaki gunung Tangkuban Parahu, dengan berbagai keunggulan
yang dimiliki, maka tak aneh apabila Ramadan seperti sekarang daerah tersebut
menjadi tempat yang cocok untuk menunggu adzan magrib, mengingat daerah
tersebut sudah lama populer di kalangan masyarakat.
Lalu,
Kebon Ambu, yang berada diatas tanah seluas 6 hektar yang berlokasi di Desa
Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes. Selain merupakan pusat penelitian dan
pengembangan (Litbang) produk tanaman pangan, kawasan tersebut merupakan wisata
edukasi yang bernuansa perkebunan.
Setiap
tahun pemerintah melalui Dinas Pangan dan Pertanian setempat terus berinovasi
untuk mengembangkan produk perkebunan ataupun holtikultura. Saat ini, kawasan
tersebut telah ditanami beragam produk tanaman pangan.
Sebut
saja diantaranya, beragam produk buah-buahan, semisal manggis. Kemudian, zona
perkebunan kopi, komoditas cabai dan jenis tanaman holtikultura lainnya. Selain
cocok untuk tempat wisata, Kebon Ambu sangat cocok untuk edukasi bagi anak-anak
sambil menunggu waktu berbuka puasa.(Diskominfo
Purwakarta)