Mulai
Januari 2023 mendatang, enam kawasan wisata yang dikelola oleh Pemkab
Purwakarta bakal dikenakan retribusi atau tarif masuk. Untuk tiket masuk Taman
Air Mancur Sri Baduga, berada dikisaran 10 sampai 15 ribu rupiah.
Selain
taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara itu, ada lima destinasi wisata
lainnya yang akan dikenakan retribusi, yaitu; Diorama Nusantara, Bale
Panyawangan Purwakarta, Bale Indung Rahayu, Geleri Wayang dan Taman Surawisesa.
"Untuk
retribusi masuk taman air mancur terbagi dalam dua kelas, kelas satu tarifnya
Rp15 ribu dan kelas dua Rp10 ribu. Sementara untuk lima destinasi lainnya yang
dikelola Pemkab, retribusinya sama, tiket masuknya untuk dewasa Rp5 ribu, untuk
anak-anak usia dibawah enam tahun, Rp3 ribu," kata Kabid Pariwisata pada
Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Acep Yulimulya, Rabu, 16 November 2022.
Menurutnya,
besaran tarif atau retribusi tersebut telah diatur oleh Perda Nomor 11 Tahun
2020 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.
"Retribusi
tempat rekreasi dan olahraga merupakan salah satu jenis retribusi jasa usaha
yang dipungut oleh pemerintah daerah pada saat memberikan pelayanan tempat
tersebut kepada pribadi atau badan sebagai salah satu sumber PAD," kata
Acep.
Lebih
jauh, Acep mengungkapkan, bahwa Pemkab Purwakarta juga telah mengembangkan
layanan kepariwisataan berbasis teknologi yang dinamakan Sistem Informasi
pariwisata Purwakarta terintegrasi (Sipinter Berisi). Pihaknya sengaja membuat
aplikasi tersebut guna memudahkan masyarakat. Terutama, bagi mereka yang
membutuhkan informasi mengenai kepariwisataan di wilayah kerjanya.
"Saat
ini, semua informasi mengenai kepariwisataan di Purwakarta bisa diakses melalui
alat khusus menyerupai smartphone besar yang disimpan di beberapa area
publik," ujarnya.
Ia
menjelaskan, program ini merupakan pelengkap dari layananan Sampurasun
Purwakarta atau aplikasi android yang telah diluncurkan sebelumnya. Bedanya,
jika Sampurasun Purwakarta adalah sebuah aplikasi yang diakses melalui
smartphone, untuk Sipintar Berisi itu merupakan bentuk fisik dari layanan
kepariwisataan.
"Ada
banyak menu pilihan layanan dalam media informasi tersebut. Misalnya, informasi
mengenai rumah makan khas, kafe, tempat nongkrong dan lokasi wisata alam,
kuliner dan religi yang ada di Purwakarta," demikian Acep Yulimulya.(Diskominfo Purwakarta)