Pada
peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 ini, pemerintah
mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong-royong
menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
Demikian
disampaikan
Bupati Purwakarta pada peringatan Harganas ke-29 di GOR Purnawarman, Jumat, 15
Juli 2022. Agenda yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta dirangkai dengan kegiatan senam pagi
bersama masyarakat dan jajaran Pemkab Purwakarta.
Kata
Ambu Anne, seribu hari awal kehidupan merupakan usia emas manusia Indonesia.
Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mencegah dan mengentaskan
stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun
2024. Presiden Jokowi telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia
menurun pada 2024 sebesar 14 persen.
Menurutnya,
penurunan angka stunting masih menjadi pekerjaan rumah jajaran Pemkab
Purwakarta, oleh karena itu, Pemkab Purwakarta mengeluarkan kebijakan agar
kasus tersebut menurun, salah satunya adalah akan melaunching bapak dan ibu
asuh bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian asupan gizi dalam waktu jangka
panjang.
"Yang
menjadi bapak dan ibu asuh itu adalah bupati, wakil bupati juga sekda, serta
pejabat lainnya bagi anak-anak yang berkategori stunting di Kabupaten
Purwakarta," kata Ambu Anne.
Ia
menargetkan penurunan angka stunting difokuskan di tujuh kecamatan dan dengan
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dibawah 1 persen. Pihaknya akan terus bergerak
dalam mewujudkan pembangunan keluarga di Kabupaten Purwakarta, pengendalian
kependudukan menjadi hal yang paling utama dan tentu saja adalah pencegahan dan
pengentasan stunting.
Karena
pekerjan rumahnya cukup banyak, hari ini 20 persen lebih data yang ada, harus
diturunkan sekitar 6 persen dan tahun ini menjadi 14 persen, penurunan 6 persen
ini tentu tidak mudah. "Launching ibu bapak asuh itu adalah bagian dari
penurunan angka stunting itu," ujar Anne menegaskan.
Ambu
Anne juga menyebut bahwa Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPK) hari ini juga harus bergerak jemput bola dalam pelayanan
produk Keluarga Berencana.
"Hari
ini kita bukan lagi ditempatkan di satu titik seperti puskesmas atau pusat-pusat kesehatan, tetapi kita door to
door, misalkan di aula desa, desanya mengusulkan ada pelayanan 20 orang IUD
kita langsung jemput," kata Anne.
Ia
menjelaskan, selain menyiapkan alat dengan nakes di desa tersebut, di tingkat
perusahaan-perusahaan juga dijemput bola memberikan pelayanan. Perusahaan hanya
menyiapkan calon akseptor yang akan di pasang, masyarakat dimudahkan dalam
pelayanan alat kontrasepsi khususnya, dan tentu saja promosi dalam perencanaan
keluarga.
"Yang
pertama adalah karena pekerjaan rumah DPPKB ini banyak, karena DPPKB itu
mengurus dari mulai calon manusia sampai sudah menjadi manusia dewasa sampai
lansia pun diurus oleh DPPKB ," Kata
Anne.
Diketahui,
Hari Keluarga Nasional diperingati 29 Juni setiap tahunnya. Pemkab Purwakarta
mengusung tema "Ayo Cegah Stunting" pada peringatan Hari Keluarga
Nasional ke-29 diisi dengan jalan sehat start di Taman Mayadatar Setda
Purwakarta dan Finis Stadion Purnawarman.(Diskominfo Purwakarta)