Upaya mengimplementasikan Program Pendidikan Berkarakter yang digulirkan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. Program pendidikan berkarakter kini menjadi icon pada proses kegiatan belajar mengajar di Purwakarta, salah satunya di SDN 1 Citalang Purwakarta.

Sekolah yang memiliki 670 siswa dengan 23 rombongan belajar (Rombel). Berkat kerja keras dan kegigihan 30 Guru dan Tenaga Kependidikan, kini menjadi sekolah model lingkungan di Kabupaten Purwakarta. Bahkan 2017, sekolah ini menyabet juara Kebersihan Sekolah.

"Proses kegiatan belajar mengajar kita lakukan dengan mengikut sertakan seluruh stakeholder sekolah. Tak hanya soal pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kebersihan. Upaya peningkatan perekonomian masayarakat sekitar sekolah dan para orang tua siswa, juga kita lakukan," ujar Kepala SDN 1 Citalang, Anwar Mulyana melalui Sambungan Telponnya, Jumat (5/10).

Sebab pada Kamis (4/10/2018), SDN Citalang 1 Menggelar Festival Kuliner Nusantara yang pesertanya merupakan para siswa, yang menampilkan kuliner khas asli Indonesia, dari makanan berat hingga cemilan.

Menurut Anwar, kegiatan tersebut bagian dari implementasikan pendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh Pemkab Purwakarta, dan festival kuliner merupakan salah satu langkah strategis. 

"Pada proses kegiatan belajar mengajar, kita memiliki tematik pendidikan diantaranya Senin Upacara, Selasa Literasi, Rabu Kebersihan, Kamis Olahraga dan Jumat Keagamaan. Alhamdulillah, selama setahun terakhir ini bisa berjalan dengan baik," katanya.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakara, Purwanto, mengapresiasi langkah SDN 1 Citalang, bahkan tidak mungkin menjadi prototype dalam melakukan pengajaran.

"Pendidikan di rumah oleh orang tua, di masyarakat dan di sekolah. Hebatnya dukungan orang tua siswa untuk ikut mendidik di sekolah seperti kegiatan festival kuliner di SDN 1 Citalang, patut diapresiasi," ujarnya.

Menurutnya, sekarang sudah jarang sekali para orang tua mengajarkan pendidikan aplikatif di rumah. Mereka lebih berorientasi mencari guru les. Sementara, aspek keterampilan kurang diajarkan.

Sehingga Pendidikan berkarakter merupakan salah satu bagian penyelesaian rumitnya teori dalam pendidikan, yang tidak akan melahirkan apapun. Akan tetapi, pola pendidikan sederhana dengan melakukan fokus pada peningkatan skill pelajar lebih dibutuhkan dan hal tersebut cukup disenangi oleh para siswa.

"Pendidikan harus sederhana, gak boleh rumit. Anak-anak belajar menenun, memasak dan mencuci, itu pendidikan. Kemudian, aplikasi dari pelajaran itu lebih dibutuhkan dibanding pendalaman teori, bahkan siswa lebih senang," ujarnya.

Menurut Ketua Panitia Festival Kuliner Nusantara, Tati. Merupakan kegiatan pengisi jeda siswa sehabis melaksanakan UTS.

"Insya Allah jadi agenda rutin. Kedepannya, siswa terlihat semangat bahkan diapresiasi oleh orang tua," ujar Tati. (*)