Dalam
kurun waktu 2019 hingga 2021, Satgas Citarum Harum berhasil mencapai target
dari beberapa program penanganan permasalahan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Citarum. Salah satu capaian terbaik yakni membuat kualitas air Citarum dalam
kondisi terus membaik dan kini masuk kategori cemar ringan dengan Indeks
Kualitas Air (IKA) 50,13 poin.
Pemulihan
air Sungai Citarum ini penting untuk diketahui bukan hanya karena statusnya
sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai yang memiliki panjang 270
kilometer itu menjadi sumber kehidupan bagi 18 juta warga di 13 kabupaten/kota
di Jabar yang dilintasi DAS. Sungai ini juga vital bagi kemakmuran 682.227
hektare lahan di 1.454 desa.
Bahkan,
pemerintah telah menetapkan ultimate goal sebagai indikator dan target
keberhasilan utama dari pelaksanaan rencana aksi PPK Das Citarum. Yakni Mutu
Air Kelas II, atau setara dengan nilai IKA sebesar 60 poin yang ditargetkan
dapat tercapai pada akhir tahun 2025.
Mutu
air kelas II ini memungkinan air tersebut bisa digunakan untuk prasarana atau
sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama.
"Kondisi
awal Sungai Citarum pada tahun 2018 adalah cemar berat, setara IKA 33,43 poin.
Pada akhir 2021, kondisinya mengalami perbaikan kualitas mencapai 50,13 poin
atau cemar ringan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga
menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum.
Dengan
kata lain, ultimate goal menuju Mutu Air Kelas II hampir tercapai. Pemprov
Jabar dan Satgas Citarum terus berupaya agar IKA Sungai Citarum sebesar 9,87
poin lagi bisa tercapai dalam waktu dekat.
Faktor
keberhasilan capaian tersebut disebabkan Satgas Citarum Harum berhasil mencapai
target 7 rencana aksi (renaksi) dari 12 renaksi program penanganan masalah
Sungai Citarum. Sementara 5 renaksi lainnya merupakan capaian yang sudah
dilakukan namun masih memerlukan percepatan.
Ketujuh
renaksi yang berhasil dicapai melebihi target yakni penanganan lahan kritis,
penanganan limbah peternakan, penanganan keramba jaring apung (KJA),
pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat, riset dan pengembangan, pengelolaan datin dan humas.
Terdapat
31.700,39 hektare lahan kritis di sepanjang aliran DAS Citarum yang telah
dihijaukan. Angka ini di atas dari target 2021 yang hanya mencapai 15.647,45
hektare. Sementara target 2025 bisa menghijaukan 80.174,99 hektare lahan.
Pada
Penanganan Limbah Peternakan, Satgas Citarum berhasil menangani limbah
peternakan khususnya sapi sebanyak 26.947 ekor sapi. Angka ini lebih banyak
dibandingkan target 2021 sebanyak 26.864 ekor sapi. Sedangkan target 2025 sebanyak
53.052 ekor sapi.
Untuk
Penanganan Keramba Jaring Apung, Satgas Citarum berhasil dalam program
penanganan KJA. Hingga tahun 2021 telah menangani KJA yang angkanya mencapai
33.868 unit dari target 28.243 unit. Sementara pada tahun 2025 penanganan
ditargetkan bisa mencapai 141.219 unit.
Pada
program pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, Satgas Citarum berhasil
membereskan genangan air tersisa sebesar 90 persen dari target 70 persen. 0,7
m3/d penambahan air baku dari target 1,4 m3/d dan 4 lokasi destinasi wisata air
dari target 5 lokasi.
Target
tahun 2025 diharapkan membereskan luas genangan tersisa mencapai 20 persen,
penambahan air baku 3,7 m3/d dan 5 lokasi destinasi wisata.
Satgas
Citarum juga tak henti-hentinya memberikan edukasi sekaligus memberdayakan
masyarakat untuk memberikan andil dalam penanangan masalah DAS Citarum. Satgas
Citarum telah mengedukasi dan memberdayakan 1.268 desa dari 290 desa yang
ditargetkan pada 2021, dan melibatkan 24 komunitas dari target 5 komunitas.
Serta melibatkan 78 institusi pendidikan dari target 78 institusi pendidikan
pada tahun 2021. Pada tahun 2025, ditargetkan mengedukasi 1.454 desa dan 25
komunitas, serta 390 institusi pendidikan.
Pada
program riset dan pengembangan, Satgas Citarum memanfaatkan 3 kajian dari
target 1 kajian. Dan pada tahun 2025 ditargetkan bisa memanfaatkan 12 kajian.
Dalam
kurun 2019 hingga kini, telah berdiri 1 command center dari target 1 command
center. Data informasi lokasi pemantauan kualitas air sebanyak 149 titik manual
dan 16 onlimo dari target 341 titik manual dan 22 onlimo hingga 2025. Dan telah
terpenuhinya 29 media humas dari target 4 media.
5
Capaian Perlu Percepatan
Dari
hasil evaluasi, 5 capaian program PPK DAS Citarum perlu percepatan yakni
program penanganan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, penanganan
limbah industri, pengendalian pemanfaatan ruang, dan penegakan hukum.
Selama
ini, Satgas Citarum telah berhasil menangani air limbah domestik yang berasal
dari 39.846 kepala keluarga (KK). Angka ini masih di bawah target 135.000 KK
yang tertangani pada tahun 2021. Dan 648.603 KK pada tahun 2025.
Sementara,
sampah menjadi masalah serius yang membuat Sungai Citarum menjadi kotor.
Permasalahan ini ditumbulkan dari sampah yang berasal dari sumber yang tidak
tertangani dengan baik.
Satgas
Citarum telah mengurangi sampah dari sumber yang dibuang ke Citarum sebanyak
2.899,51 ton perĀ hari dari target
3.177,39 ton per hari pada tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2025 ditargetkan
bisa mengurangi sampah dari sumbernya sebanyak 6.636,06 ton per hari.
Begitu
pula dengan penanganan limbah industri. Di mana Satgas Citarum telah membina 1.133
industri dari target 1.170 industri dan menginventarisasi 180 industri dari
target 350 industri yang diinventarisasi. Pada 2025 diharapkan 1.813 industri
dibina dan 1.043 industri dinventarisasi.
Sementara
pada program pengendalian pemanfaatan ruang telah mendata di 5 kabupaten/kota,
4 juknis pendataan perizinan, dan 1 dokumen masterGIS. Diharapkan tahun 2025
sudah terdata 127.363,2 hektare cakupan pengendalian pemanfaatan ruang.
Pada
sisi penegakan hukum, terdapat 204 kasus pengaduan dari target 455 kasus.
Sebanyak 34 kasus perdata/pidana dari target 29 kasus, serta 87 kasus sanksi
administratif dari target 105 kasus.(Diskominfo Purwakarta)