Beban Volume sampah yang terus bertambahnya, nampaknya menjadi perhatian Pemkab Purwakarta. Apalagi kebersihan kota merupakan salah satu fokus utama bagi Bupati terpilih Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika.

Untuk mensiasati hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, berencana menambah daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok, yang berada di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta.

TPA seluas 9.000 meter, kedepan akan digenapkan menjadi 10 Hektare luas totalnya.

"Kita akan genapkan menjadi 10 hektare, yang sebelumnya 9,1 hektare," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, Didi Suardi melalui selularnya, Jumat (6/9/2018).

Didi menjelaskan, penambahan areal TPA ini untuk mendukung kapasitas TPA sebagai lokasi pembuangan sampah akhir, apalagi sudah 12 tahun areal tersebut tidak mendapatkan perluasan.

Sehingga, perlu perluasan wilayah sebagai daya dukungnya selain itu seiring bertambah volume sampah yang masuk ke TPA Cikolotok.

"Seiring volume sampah yang terus bertambah jadi kita perlu perluasan juga," ujarnya.

Dengan pengelolaan metode Sanitary Land fill. Dengan begitu, perlu dukungan lahan yang cukup luas. Salah satu alasan lainnya agar TPA Cikolotok perlu perluasan areal, selain itu dengan penambahan areal masa pakai TPA pun akan cukup panjang.

"TPA Cikolotok bisa dimanfaatkan selama 15 tahun kedepan. Meskipun usia pemanfaatannya cukup lama, kedepan metode sanitary land fill dalam mengelola sampah kita perkuat. Supaya, sampah yang dibuang ke Cikolotok, bisa diurai dengan cepat," ujar Didi.

Menurutnya pengelolaan sampah hari ini masih tergolong secara manual, dengan pemilahan sampah basah atau kering. Dimana sampah basah diurug dengan tanah agar baunya tidak tercium.

"Kita minta dukungan supaya kedepan pengelolaan sampah di Purwakarta sudah mengaplikasikan metode sanitary land fill," jelasnya. 

Sementara itu, Kasi TPA DLH Kabupaten Purwakarta, Ade Iskandar mengatakan, produksi sampah di Purwakarta per harinya mencapai 150 meter kubik per hari. Yang 80 persennya dibuang ke TPA Cikolotok. 20 persen dibuang ke TPA di Kecamatan Tegalwaru. 

"Beban TPA Cikolotok memang sangat tinggi. Makanya, perlu perluasan wilayah," ujar Ade.

Sedangkan untuk pembebasan lahan penambahan luas TPA ini, berasal dari anggaran bantuan Pemprov Jabar, dimana Distarkim yang menjadi leading sectornya.

"Segera terealisasi dan kedepan TPA bisa bertambah daya dukungnya," singkatnya. (*)