Jalur alternatif penghubung
Kecamatan Bungursari dengan Kecamatan Campaka, akhirnya diresmikan pada, Rabu
17 Maret 2021. Seiring telah tuntasnya pembangunan jembatan sementara (bailey)
sebagai pengganti Jembatan Bodem di Desa Karang Mukti, yang ambruk pada awal
April lalu itu, jalur tembus ke Kabupaten Subang itu kini bisa kembali dilalui
kendaraan.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna
Mustika menuturkan, sejak peristiwa itu terjadi jajarannya langsung melakukan
serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat,
jembatan tersebut selama ini menjadi akses alternatif penghubung antara
Kecamatan Bungursari dan Campaka. Bahkan, penyambung jalur dengan kabupaten
tetangga.
"Sebelumnya, warga harus
memutar arah dan semenjak dibangunkan jembatan darurat warga sedikit dapat
melintas namun hanya menggunakan kendaraan roda dua saja. Mudah mudahan saja
setelah diresmikan akses sosial dan perekonomian dapat lancar," kata Ambu
Anne.
Anne menjelaskan, untuk sementara
akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan
sifatnya darurat. Meski begtu, pihaknya memang berencana membangun jembatan
permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu. Namun, kata dia, untuk
membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan. Mengingat, tanah
di lokasi itu cukup labil.
Butuh penelitian dan kematangan
perencanaan. Kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru.
Karena, jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi
evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan," jelas
dia.
Namun demikian, sambung dia,
dengan adanya jembatan sementara ini setidaknya mobilitas warga bisa kembali
berjalan normal. Sehingga, bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi warga di
kedua wilayah perbatasan yang saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi
Covid-19.
"Meski bersifat sementara,
mudah-mudahan jembatan bodem bisa mempermudah akses dan aktivitas warga. Kami
ingatkan, agar jembatan ini bisa dirawat dan dijaga. Kendaraan-kendaraan berat
yang tonasenya tinggi, tidak boleh melintas atau dibatasi," kata Ambu
Anne.
Sementara, Pangdam III Siliwangi,
Mayjen Nugroho Budi Wiryanto yang meresmikan jembatan tersebut berharap,
jembatan ini bisa dirawat bisa dipelihara dengan baik sehingga masa pakainya
bisa lebih lama. "Kekuatan jembatan, kurang lebih 40-50 ton. Ini sangat
luar biasa, saya rasa kalau dirawat dengan baik masa pakainya bisa lebih lama
lagi," kata Pangdam.
Menurutnya, dalam kurun waktu
satu tahun ini, pembangunan jembatan di wilayah Jawa Barat sudah empat
jembatan. "Jembatan bailey yang kokoh merupakan jembatan gantung, seperti
di Sumedang, Garut dan Majalengka. Semoga apa yang dilakukan TNI AD dapat
bermanfaat bagi masyarakat," demikian Mayjen Nugroho. (*)