Mengawali rangkaian kegiatan hari jadi Purwakarta ke 188 dan Kabupaten Purwakarta ke 51, Pemerintah Kabupaten Purwakarta memulai dengan kegiatan Mitembiyan hari jadi dengan tabligh akbar bersama masyarakat, ASN dan tokoh masyarakat Purwakarta. Di Bale Maya Datar, Purwakarta. Selasa (16/7/2019).

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan bahwa di hari jadi ke 188 dan 51, mengambil tema Nyai Pohaci dalam budaya Sunda digambarkan sebagai Padi (beras). Padi sendiri, merupakan bahan dasar konsumsi utama masyarakat di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Barat.

"Di momen hari jadi tahun ini, sengaja kita angkat temanya Nyai Pohaci (padi). Ini merupakan bagian dari mengingatkan seluruh elemen masyarakat akan manfaat dan pentingnya Padi," ujar Anne di Mitembiyan Hari Jadi Purwakarta, ke 188 dan 51.

Menurut mantan mojang Purwakarta 1999 tersebut menambahkan, dengan tema Nyai Pohaci, pihaknya juga sekaligus ingin menggaungkan kembali produk-produk makanan yang berasal dari beras. Apalagi, di masa kepemimpinannya pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu program yang jadi perhatiannya.

“Di kita ada simping, serta pangan lainnya yang memiliki khas, salah satu meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat,"jelasnya.

Anne pun mengatakan pihaknya berkomitmen terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Purwakarta dengan mengkemas rangkaian hari jadi Purwakarta dengan kearifan budaya lokal. Tidak lain memberikan suguhan dan tontonan gratis dan menarik sehingga membuat ketertarikan wisatawan untuk hadir ke Purwakarta.

"Kita targetkan juga jadi menarik perhatian wisatawan sehingga meningkatkan jumlah kunjungan," katanya.

Sedangkan pengisi tabligh, adalah K.H. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) sebagai penceramah. Gus Muwafiq, lahir di Lamongan, 02 Maret 1974 adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Sleman, Yogyakarta.

Diketahui, Gus Muwafiq dikenal sebagai salah satu orator NU zaman now karena kedalaman ilmu dan kemampuan orasi yang dimiliki.

Selain ulama yang faham ilmu agama, Gus Muwafiq juga mendalami berbagai ilmu lain, salah satunya ilmu sejarah dan peradaban. Dia menyampaikan ceramah dengan bahasa yang lugas dan mudah diterima.

Selain diisi dengan tabligh akbar, acara mitembiyan diisi dengan santunan kepada 1000 anak yatim. (*)