Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan wilayah yang mengalami krisis air bersih di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Bahkan pihaknya sudah siaga, akan permintaan air bersih dari masyarakat. Adapun untuk masyarakat yang membutuhkan air bersih terutama di wilayah yang mengalami krisis air bersih bisa mengajukan melalui media sosial maupun surat permohonan.

"Manfaatkan media sosial di bawah Pemkab Purwakarta, bisa melalui Bupati, Diskominfo ataupun meminta permohonan melalui surat ke kantor," ujar Wibi ketika ditemui di Purwakarta. Selasa (9/7/2019).

Wibi mengatakan dari 17 Kecamatan di Purwakarta, ada 13 kecamatan rawan kekeringan atau masuk zona merah, sehingga pihaknya terus siaga serta terus melakukan pemantauan.

"Sampai saat ini kita belum mendapatkan laporan atau permintaan, tetapi kita tetap siaga dan terus lakukan monitoring," jelasnya.

Untuk menyiagakan akan kebutuhan air bersih, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM Purwakarta serta pihak lainnya. Dirinya pun akan melakukan sosialisasi ke wilayah yang masuk zona merah.

"Kita sosialisasi teknis permohonan hingga antisipasi bahaya kebakaran, untuk masyarakat yang membutuhkan air bersih kita siapkan juga karena kita sudah berkoordinasi dengan PDAM Purwakarta," tuturnya.

Selain itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, telah menganggarkan anggaran sebesar Rp 350 juta ini terbagi di dua instansi. Yaitu, yang dikelola oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) sebesar Rp 150 juta. Selebihnya, yang Rp 200 juta dikelola di Bagian Kesra Setda Purwakarta.

"Kita sudah anggarkan setiap tahunnya bagian dari antisipasi bencana kekeringan," kata Anne di Purwakarta.

Anne melanjutkan, bahwa air bersih sangatlah penting terutama, untuk kegiatan rumah tangga. Seperti, mandi, cuci dan kakus. Setiap musim kemarau, pemkab selalu menyiapkan air bersih untuk warga. 

"Persilahkan buat laporan dan ajukan permohonan, karena kita sudah antisipasi dan pihak DPKB pun terus siaga," ujarnya. (*)