Jejeran Ambulance di Lapang Wisata Parang Gombong nampaknya menjadi perhatian masyarakat. Apalagi jejeran ambulance tersebut berasal dari seluruh desa di Purwakarta.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika yang melaunching 178 Mobil Ambulance Desa Siaga Kidang Kawelas Jos, mengatakan hal tersebut bagian dari upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di desa - desa.

"Hampir, seluruh desa sudah memiliki ambulance, jadi 183 desa sudah memiliki ambulance dan kemudian 9 kelurahan. Termasuk yang melalui dinas kesehatan itu disebar melalui puskesmas - puskesmas," ujar Anne di acara launching tersebut, Rabu (26/6/2019), Desa Kutamanah, Sukasari Purwakarta.

Dari 183 Desa hanya 5 Desa yang tidak bisa membeli ambulance, dikarenakan untuk ambulance tersebut berasal dari Dana Hasil Bagi Pajak (DBHP). Adapun ke 5 Desa tersebut dialihkan untuk peningkatan infrastruktur.

Menurut Bupati yang biasa disapa Ambu Anne, menambahkan bahwa mobil ambulance tersebut sudah memiliki standar ambulance pada umumnya.

"Standar ambulance pada umumnya, ada supir dan tenaga medis yang terintegrasi dengan puskesmas," ujar Anne.

Selain itu mempercepat pelayanan masyarakat yang membutuhkan ambulance, salah satunya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi akibat keterlambatan pelayanan rumah sakit.

Selain itu menurut Anne, masyarakat pun tidak akan dipungut biaya bagi yang menggunakan Ambulance tersebut, karena untuk biaya operasional berasal dari swadaya masyarakat, Puskesmas dan Pemerintah Daerah, terutama untuk masyarakat kurang mampu.

"Operasional ada dari swadaya masyarakat, swadaya desa, puskesmas dan pemerintahan daerah kita gabung, selain itu kita juga bangun subsidi silang yang nantinya masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu bisa memanfaatkan ambulance tersebut tanpa dipungut biaya," kata Anne.

Sedangkan menurut Ketua Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (APDESI) Purwakarta , Anwar Sadat mengatakan pihaknya dengan pemkab purwakarta akan mendorong perdes kartu pelanggan ambulance.

Dengan pola tersebut akan terbangun subsidi silang dari swadaya masyarakat, terlebih untuk masyarakat kurang mampu.

"Sedang kita rancang dan secepatnya bisa disosialisasikan kedepannya. Nanti masing-masing ambulance memiliki kartu pelanggan ambulance agar setiap pemerintah desa tidak diberatkan lagi dengan ongkos bensin jadi sudah tercakup," katanya. (*)