Mewujudkan Purwakarta Istimewa
Apa yang membuat Anda tertarik
Selasa, 16 April 2024 10:47
Menjadi seorang pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu bentuk pengabdian yang memerlukan keikhlasan dan ketulusan yang dilandasi dengan rasa kasih dan sayang. Oleh karena itu para Abdi Negara dituntut untuk senantiasa memberikan contoh dan teladan yang baik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Demikian disampaikan Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan pada agenda apel pagi perdana pasca Lebaran yang dirangkai dengan acara halal bihalal pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta yang digelar di halaman Taman Maya Datar, Selasa 16 April 2024."Yang pertama, saya menghimbau kepada kita semua untuk memulai kegiatan kita dimanapun berada dan bertugas. Mari kita awali kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengabdian kepada masyarakat Kabupaten Purwakarta ini dengan niat tulus dan ikhlas, mengharapkan ridho Allah SWT," kata Benni Irwan.Menurutnya, meski hal tersebut bisa dibilang sederhana, namun jika tidak ditanamkan dalam hati dikhawatirkan maknanya akan hilang. Setiap hari datang ke kantor namun tidak melaksanakan niat itu dengan ikhlas, maka maknanya akan lain. Dengan niat yang baik, setiap pekerjaan yang dilakukan akan bernilai ibadah dan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat Purwakarta."Maka niatkan lah bekerja karna Allah untuk mengabdi kepada masyarakat, semoga apa yang kita kerjakan itu akan di catat sebagai amal kebaikan meskipun itu sudah menjadi kewajiban kita, untuk itu mulailah dengan Bismillah dengan niat yang ikhlas mudah-mudahan setiap langkah kaki yang kita ayun dari rumah dan keringat yang menetes akan dihitung oleh Allah sebagai ibadah bagi kita semua," ujar Benni."Yang kedua, mari kita laksanakan tugas-tugas kita ini dengan penuh disiplin, dan tanggungjawab. Mari kita lihat hal yang kecil yang ada di ruangan kita, dalam kesempatan ini mari kita disiplinkan diri kita dari hal yang sangat sederhana, yaitu soal kebersihan dan kerapian diri kita pribadi. Soal kebersihan saya yakin kita bisa mengelolanya dalam diri kita masing-masing. Saya juga ingin ingatkan hal-hal yang berkenaan dengan kebersihan lingkungan kita," tambah Benni.Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Bupati Purwakarta juga mengingatkan kepada ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain dengan terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membiasakan berolahraga rutin, pola makan yang bergizi beragam seimbang dan aman, menjaga kebersihan rumah, dan sanitasi lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk."Seperti yang dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan bahwa warga Purwakarta sebanyak 457 orang terkena wabah demam berdarah dan 5 orang diantaranya meninggal dunia. Saya berharap diantara kita tidak ada yang terkena DBD maka dari itu jagalah kebersihan diri kita, karena dengan kebersihan, bibit penyakit seperti nyamuk akan lari dari kita, kebersihan lingkungan halaman kita nyamuk tidak akan bisa bersarang, sehingga jentik nyamuk tidak akan bisa tumbuh dan berkembang," kata Benni."Budayakan kebersihan bukan hanya di lingkungan sendiri tapi juga masyarakat. Sebagai PNS di manapun kita berada kita mempunyai tugas dan tanggung jawab, meskipun itu bukan menjadi tugas dan tanggung jawab kita secara langsung, namun hal itu menjadi kewajiban untuk saling mengingatkan di sekitar kita untuk menjaga kebersihan baik diri dan lingkungannya, sehingga kita betul-betul terhindar dari segala macam kemungkinan penyakit dan gangguan yang akan menghampiri kita," demikian Benni Irwan. (Diskominfo Purwakarta)
Senin, 15 April 2024 19:12
Penjelasan tertulis disampaikan oleh dr. Tri Muhammad Hani, MARS., MH(Kes) selaku Plt. Direktur RSUD Bayu Asih Purwakarta bersumber dari laporan kronologis petugas jaga (dokter, bidan, perawat jaga IGD) serta data-data utilisasi rumah sakit pada saat kejadian. Pasien datang ke IGD sekitar pukul 02.24 WIB menggunakan ambulance desa dengan didampingi bidan klinik mandiri dan ayah pasien.Bidan perujuk dari klinik mandiri ini membawa surat rujukan dari sebuah RS Swasta di Purwakarta. Jadi sebenarnya tujuan awal pasien dirujuk oleh Bidan dan keluarga pasien BUKAN ke RSUD Bayu Asih, namun ke salah satu RS Swasta Kelas B di Kabupaten Purwakarta.Pasien dilayani dengan baik. Pasien datang dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga sesuai kegawatannya di ruang Triase dan dilakukan penanganan awal dengan pemberian oksigenasi dan berdasarkan kegawatannya memerlukan perawatan di ruang intensif bayi selanjutnya Surat Perintah Rawat Inap (SPRI) untuk masuk ke ruang ICU Neonatus (Bayi). Kenapa harus di ruangan ICU Neonatus ? Karena bayi lahir prematur dengan kondisi paru-paru belum matang sehingga produksi oksigen belum optimal. Akibatnya bayi kekurangan oksigen dan TIDAK cukup hanya dengan pemberian oksigen melalui sungkup, akan tetapi harus dengan alat bantu pernafasan mekanis yang disebut Ventilator. Nah peralatan Ventilator ini hanya bisa diberikan di runag ICU Neonatus atau NICU.Di ruangan ICU Neonatus, inkubator sebenarnya masih tersedia. Total ada 3 inkubator bayi, yang terisi 2 sehingga kosong 1. Jumlah ventilator ada 4, terpakai di ICU Neonatus 2 unit sementara 2 unit ventilator lainnya dalam posisi baru terpasang pada bayi lahir kembar yang ibunya dioperasi cesar di kamar operasi. Jadi pada saat pasien bayi datang, kebetulan di kamar operasi ada ibu hamil yang sedang dioperasi cesar oleh dokter kandungan dengan bayi kembar dan sudah diintruksikan oleh dokter setelah lahir harus segera dirawat di ICU Neonatus dengan ventilator. Sehingga pada saat kejadian SEMUA unit alat ventilator sedang terpakai.Akhirnya dokter jaga dan bidan memutuskan sementara pasien diobservasi sementara di ruang PONEK. Bayi dilakukan pemberian oksigen (O2) dan penghangat (Infant Warmer) serta dipasang alat saturasi Oksigen. Fungsi alat saturasi oksigen adalah memantau kadar oksigen dalam darah.Hasil observasi dengan pemantauan saturasi oksigen menunjukkan indikasi medis bayi harus mendapat alat bantu nafas mekanis ventilator dan TIDAK cukup hanya pemasangan oksigen sungkup saja. Sehingga tidak ada jalan lain harus menggunakan alat ventilator yang mana kondisi di RSUD Bayu Asih semua unit ventilator terpakai. Akhirnya dokter jaga memberi edukasi dan motivasi kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke RS lain yang peralatan ventilator nya tersedia.Pertimbangan dokter jaga dan bidan adalah jika tidak mendapat pertolongan dengan ventilator justru membahayakan nyawa bayi dan bisa tidak tertolong karena kadar oksigen dalam tubuh yang semakin turun. Namun pihak keluarga masih tetap ingin dirawat dan dilayani di RSUD Bayu Asih.Dokter jaga akhirnya mengeluarkan rujukan ke dua RS Swasta di Purwakarta dengan harapan salah satunya tersedia alat ventilator. Surat rujukan diberikan kepada bidan yang merujuk dan keluarga. Ternyata kami kemudian mendapat informasi, bahwa bayi tidak dibawa ke RS Swasta yang kami rujuk, akan tetapi dibawa pulang ke rumah.Kesimpulan :1. Tidak ada penolakan terhadap pasien bayi oleh petugas (dokter, bidan atau perawat) pada saat baru datang. Karena pasien tetap diperiksa dokter, diberi surat pengantar rawat inap bahkan sempat diobservasi di ruang PONEK dengan pemberian oksigen dan dipasang alat pemantau kadar oksigen.2. Tidak ada penolakan untuk merawat pasien bayi ini. Disebut penolakan jika fasilitas ada tetapi kami tidak mau merawat. Akan tetapi pada kasus ini yang terjadi adalah fasilitas peralatan yaitu ventilator memang tidak tersedia karena terpakai SEMUA.3. Tidak ada penolakan dari petugas, namun petugas memberi edukasi dan motivasi kepada keluarga bahwa pasien bayi ini perlu dirujuk ke RS lain yang memiliki alat ventilator.4. Dasar keputusan petugas merujuk adalah karena SEMUA alat ventilator terpakai sehingga pasien bayi harus dirujuk ke RS yang memiliki alat ventilator, sedangkan pasien bayi ini mutlak memerlukan alat ventilator dan tidak cukup dengan pemberian sungkup oksigen karena bisa tidak tertolong jika tanpa alat ventilator.5. Sistem komunikasi dan koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan dalam kasus ini TIDAK BERJALAN dengan baik, karena tidak ada komunikasi untuk konfirmasi ketersediaan peralatan baik dari bidan perujuk ataupun dari RS Swasta yang menjadi tujuan awal pasien ini dirujuk kepada petugas yang berjaga 24 jam di PONEK IGD RSUD Bayu Asih. (Diskominfo Purwakarta)
Senin, 15 April 2024 14:39
Mengisi acara pasca Lebaran 2024, jajaran Pemkab Purwakarta menggelar halal bihalal di Hotel Harper, Bungursari, Senin 15 April 2024. Tak hanya mengundang tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama. Acara yang digagas Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan dan Forum Masyarakat Purwakarta (Formata) itu juga mengundang warga dan para inohong Purwakarta yang berkiprah di daerah lain (Diaspora Purwakarta).Pada acara dengan tema; Memperkuat Silaturahmi Membangun Sinergi itu, tampak hadir juga sejumlah pimpinan partai politik, anggota dan mantan DPRD Purwakarta, perwakilan Forkopimda, kepala perangkat daerah, pimpinan BUMD, camat, mantan pejabat Purwakarta, sejumlah kandidat bakal calon kepala daerah, Ormas, LSM dan OKP, mojang dan jajaka Purwakarta, seniman, Ketua dan mantan Ketua DPD KNPI Purwakarta, serta penyelenggara Pemilu. Lebih dari 200 orang tampak hadir pada agenda silaturahmi itu.Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan mengucapkan selamat datang kembali kepada para Diaspora di Kabupaten Purwakarta. "Selamat menikmati hari-hari meskipun singkat selama di Kabupaten Purwakarta," kata Benni Irwan.Benni juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan kegiatan ini sehingga bisa berjalan dengan lancar. "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh dan pihak lainnya yang turut memberikan dukungan dalam kegiatan ini," kata Benni.Usai menyapa sejumlah Diaspora, para bakal calon Bupati Purwakarta dan tamu undangan yang hadir, Benni memaparkan kondisi Purwakarta serta potensi-potensi Purwakarta saat ini. Dengan momentum ini, ia berharap terjalin sinergitas yang kuat antara Pemerintah Daerah, para Diaspora dan masyarakat guna membangun Kabupaten Purwakarta yang lebih baik lagi.Sementara, Panitia Halal Bihalal Keluarga Besar Purwakarta dengan Diaspora Purwakarta, Kang Iwan Torana mengatakan bahwa dalam momen ini, selain halal bihalal pasca lebaran juga bertujuan memperkuat silaturahmi untuk membangun sinergi pembangunan Kabupaten Purwakarta ke depan. "Alhamdulillah, acara berjalan lancar, baik para tokoh, warga Purwakarta yang berkiprah di Purwakarta maupun yang berkiprah di luar Purwakarta, bisa hadir dalam acara silaturahmi ini, ada sekitar 200 orang lebih yang hadir," kata Kang Itor.Menurut Kang Itor, Lebaran Idul Fitri tahun ini yang bertepatan dengan 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024 lalu. Meski demikian, perayaan Idul Fitri bagi umat Islam di Indonesia biasanya tidak hanya dirayakan saat hari-H saja."Beberapa hari bahkan pekan setelahnya, biasanya digelar tradisi halal bihalal antar-keluarga, komunitas atau kelompok masyarakat hingga instansi pemerintahan. Halal bihalal sendiri adalah ajang silaturahmi untuk saling memaafkan setelah Ramadan. Biasanya, keluarga besar berkumpul dan bersuka cita bersama. Tradisi halal bihalal keluarga ini juga masih diikuti oleh masyarakat. Seperti yang digelar jajaran Pemkab Purwakarta dan Formata saat ini. Sangat bagus untuk membangun sinergi dan mempererat persaudaraan," kata Kang Itor. (Diskominfo Purwakarta)
Jumat, 12 April 2024 19:02
Beberapa dekade silam, Purwakarta dikenal dengan julukan Kota Pensiun. Suasananya yang jauh dari hiruk-pikuk kendaraan dan lalu lalang manusia, membuat kabupaten itu disebut Kota Pensiun. Apalagi dengan posisinya yang hanya berada di jalur perlintasan antara Bandung dan Jakarta. Jarang sekali orang sengaja datang mengunjungi Kabupaten terkecil kedua se-Jawa Barat ini.Keberadaan dua waduk raksasa di Purwakarta, yaitu Cirata dan Jatiluhur juga berkontribusi untuk menjadikan Purwakarta tidak nyaman dikunjungi. Hal ini karena dengan adanya waduk-waduk tersebut menjadikan Purwakarta memiliki cuaca panas akibat reaksi alam.Namun hal tersebut kini tak berlaku lagi. Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dari masa ke masa telah menyulap kabupaten biasa-biasa saja ini menjadi kabupaten yang luar biasa. Purwakarta kini, dikenal di seantero Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Hal ini berkat pembangunan diberbagai bidang yang dilakukan oleh pemerintah setempat.Dari sisi pelayanan publik, jajaran pemerintahan kabupaten yang terkenal dengan komoditas buah manggis dan kuliner sate maranggi-nya itu juga terus berbenah. Pemkab melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat juga terus mendorong digitalisasi pelayanan publik berbasis aplikasi."Pemkab Purwakarta terus melakukan upaya peningkatkan pelayanan kepada masyarakat, diantaranya dengan mendorong pemanfaatan pelayanan berbasis aplikasi yang sudah dibangun oleh pemerintah daerah," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono kepada awak media belum lama ini."Kita juga terus mendorong agar beberapa perangkat daerah mengakselerasikan dalam pemanfaatan aplikasi yang sudah dibangun terutama dalam hal pelayanan publik dan aduan masyarakat," tambah Rudi seraya mengatakan bahwa akselerasi tersebut, sudah selayaknya dimaksimalkan karena pemerintah daerah sudah membuat beberapa aplikasi yang sangat efektif dalam membantu pelayanan di tingkat kabupaten. Empat Media Layanan Publik Berbasis AplikasiSejauh ini, lanjut Rudi, Pemkab Purwakarta melalui Diskominfo telah mengoperasikan empat media pelayanan publik berbasis aplikasi atau internet yang dapat digunakan untuk melakukan pengaduan atau menyampaikan aspirasi masyarakat."Ada SP4N LAPOR, Call Center 112, Ogan Lopian, dan WhatsApp Center. Media-media tersebut dikembangkan oleh pemerintah dalam menerima pengaduan dari berbagai kalangan masyarakat, sehingga masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dengan lebih nyata," ujar Rudi.Lebih jauh, ia juga merinci keempat media pengaduan dan layanan publik untuk warga Kabupaten Purwakarta itu. Pertama, SP4N LAPOR atau Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) merupakan layanan penyampaian semua harapan dan pengaduan masyarakat yang terintegrasi secara nasional.Meski penyelengaraan pengaduan pelayanan publik di setiap organisasi di Indonesia belum diselenggarakan secara efektif dan terintegrasi secara maksimal. Namun di Kabupaten Purwakarta instansi yang berwenang dalam mengurus dan menangani SP4N LAPOR adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta pada bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)."Dasar hukumnya adalah surat keputusan Bupati Purwakarta Nomor: 491.05/Kep.95-Diskominfo/2022 tentang pembentukan tim koordinasi pengelolaan pengaduan layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat dan sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional di lingkungan Kabupaten Purwakarta," kata Rudi.Yang kedua adalah Layanan Call Center 112. Layanan ini, kata Rudi, merupakan nomor layanan nomor tunggal panggilan darurat yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan sebagai salah satu tempat pelayanan pengaduan masyarakat kepada pemerintah."Call Center 112 di Kabupaten Purwakarta di naungi juga oleh Diskominfo. Masyarakat yang melakukan pengaduan melalui call center 112 hanya bisa membuat laporan melalui panggilan, sehingga hal tersebut mempermudah masyarakat dalam melaporkan kejadian disekitarnya," ujar Rudi.Ketiga adalah Ogan Lopian, aplikasi ini merupakan pusat pelayanan berbasis Informasi dan Teknologi (IT) yang terdapat juga beberapa aplikasi layanan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk masyarakat di Kabupaten Purwakarta.“Dalam aplikasi ini, terdapat beberapa fitur dalam memberikan informasi dan laporan aspirasi masyarakat, salah satu contoh informasi dalam aplikasi Ogan Lopian adalah destinasi wisata, lowongan pekerjaan sampai informasi tentang sekolah," beber Rudi.Sementara, yang keempat adalah layanan Whatsapp (WA) Center, layanan berbasis aplikasi perpesanan ini, kata Rudi merupakan bentuk kemajuan teknologi yang saat ini banyak diterima masyarakat. "Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan cepat beradaptasi terhadap kemajuan teknologi tersebut. Pemkab melalui Diskominfo juga meluncurkan layanan whatsapp center, dalam hal ini masyarakat dimudahkan dengan cara tidak perlu menyimpan nomor whatsapp center sehingga masyarakat yang akan melakukan pengaduan dapat mengirim pesan melalui whatsapp dengan cepat ke nomor 0878-6014-2543. Ayo, sampaikan aspirasi dan aduan anda untuk Purwakarta lebih baik," demikian Rudi.(Diskominfo Purwakarta)
Kegiatan Kabupaten Purwakarta